Efektif Dukung Pertanian Organik, Program Makmur Petrokimia Gresik Bisa Jadi Percontohan

Editor: Andika DP
oleh -213 Dilihat
SVP Mitra Bisnis PG, Eko Suroso (2 dari kanan), Kadistan Kabupaten Bandung, Ningning Hendarsah (2 dari kiri), dan pejabat terkait saat melakukan Pemupukan Phonska Alam Program Makmur PG di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Foto: Komkor PG)

Program Makmur yang dijalankan Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia hadir untuk membantu komunitas petani padi organik di Kabupaten Bandung. Hal ini ditandai dengan “Pemupukan Program Makmur Komoditas Padi Organik” menggunakan NPK Phonska Alam di Desa Ciparay, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa, kebutuhan bahan pangan organik dari tahun ke tahun semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan ini selaras dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi produk organik. Dikatakannya, Phonska Alam adalah solusi yang ditawarkan Petrokimia Gresik untuk mendorong produktivitas komoditas organik.

“Berdasarkan demonstration farming (demfarm) yang dijalankan Petrokimia Gresik di Kecamatan Ciparay, penggunaan Phonska Alam mampu meningkatkan produktivitas padi organik sebesar 13 persen, dari rata-rata sebelumnya 5,5 ton setiap hektarenya, menjadi 6,5 ton per hektare. Keberhasilan demfarm inilah yang sekarang diadopsi melalui Program Makmur,” ujar Dwi Satriyo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/6).

Baca juga:  Jalan Sehat Kelurahan Gunungsari Ramai Peserta, Hadiah Besar dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Phonska Alam sendiri, tambahnya, merupakan pupuk NPK berbasis organik pertama di Indonesia. Kandungan N, P, dan K pada pupuk ini sudah terstandar dan bermutu bagi pertanian organik sehingga sangat tepat untuk menjadi solusi kemajuan pertanian organik di Indonesia.

Pupuk Phonska Alam diproduksi dengan menggunakan bahan baku sumber N, P, dan K yang berasal dari mineral alami, tanpa menggunakan bahan kimia sintetis sehingga dipastikan sesuai untuk pertanian organik di Indonesia. Bahkan, pupuk ini sudah memiliki tanda logo “Organik Indonesia” sebagai wujud perlindungan atau jaminan bagi konsumen atas kualitas Phonska Alam.

Baca juga:  Petrokimia Gresik Pasok 319 Ribu Ton Pupuk Subsidi untuk Sukseskan Program Percepatan Tanam

“Jika selama ini petani organik menggunakan cara-cara konvensional untuk memberikan unsur hara N, P, dan K pada tanaman, misal memanfaatkan air cucian beras, pohon pisang, sabut kelapa atau lainnya, sekarang kami menawarkan cara yang lebih efektif, efesien, dan terukur atau terstandarisasi melalui Phonska Alam,” ujar Dwi Satriyo.

Dalam Program Makmur ini, Petrokimia Gresik berperan memberikan jaminan penyediaan pupuk organik nonsubsidi kepada petani. Selain itu, Petrokimia Gresik juga melakukan pendampingan melalui kegiatan sosialisasi pemupukan berimbang, kawalan budidaya, pengendalian hama dan penyakit.

Petrokimia Gresik juga menyediakan layanan uji tanah oleh petugas Mobil Uji Tanah dan Agroman Petrokimia Gresik, sehingga dosis pemupukan yang diaplikasikan lebih efektif, efisien dan presisi atau sesuai kebutuhan. Dalam pemupukan Program Makmur untuk padi organik di Ciparay, dosis yang direkomendasikan yaitu Phonska Alam sebanyak 300 kilogram per hektare dan 5 liter Phonska Oca yang pengaplikasiannya disemprotkan langsung ke tanaman.

Baca juga:  Keberlanjutan Program Santri Makmur, Petrokimia Gresik Dorong Project Pertanian Profitable

“Program Makmur untuk padi organik kami mulai dari Ciparay karena tempat ini merupakan wilayah pertanian organik yang sudah tersertifikasi, dan mempunyai ekosistem pertanian yang baik mulai dari hulu hingga hilir. Kami berharap budidaya ini dapat diduplikasi oleh petani padi organik lain sehingga bahan pangan organik yang diproduksi di dalam negeri semakin besar lagi,” pungkas Dwi Satriyo. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.