Ekskavasi Rampung, Arkeolog Temukan Struktur Bangunan Kuno di Selatan Candi Brahu Mojokerto

oleh -328 Dilihat
a8ed6e89 7d78 453b a716 a7673d4555a4
Struktur bangunan kuno di selatan Candi Brahu Mojokerto usai dieskavasi. (Foto: Teguh)

KabarBaik.co – Tim arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur menyelesaikan proses ekskavasi di selatan Candi Brahu, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan.

Ekskavasi yang dilakukan sejak 13 Mei hingga 28 Mei 2025 ini berhasil menemukan sejumlah struktur bangunan kuno yang diduga bagian dari kompleks Candi Brahu.

“Alhamdulillah, ekskavasi berjalan lancar sesuai rencana dan target. Fokus utama kami memang mencari dugaan pagar bagian selatan Candi Brahu,” ujar Muhammad Ikhwan, anggota tim ekskavasi dari BPK Wilayah XI, Jum’at (30/5).

Ekskavasi ini merupakan tindak lanjut dari temuan tahun 2012 lalu, yang mengindikasikan bahwa Candi Brahu kemungkinan dikelilingi pagar.

Hasilnya, tim menemukan struktur bata kuno setebal 1sampai 2 lapis dengan panjang sekitar 30 meter, meski dalam kondisi rusak sekitar 70 persen.

“Struktur yang kami temukan itu bersifat memanjang, meski tidak utuh. Diduga kuat sebagai penyekat ruangan, tapi kami belum bisa pastikan apakah itu ruang pemukiman atau tempat ibadah,” jelas Ikhwan.

Di lokasi dekat jalan, tim juga menemukan struktur persegi panjang berukuran 285 x 130 cm dengan arah memanjang dari utara ke selatan.

Sementara itu, di sisi selatan, terdapat struktur bujur sangkar 130 x 130 cm setebal empat lapis bata, yang diduga sebagai penyekat ruangan suci di area candi.

“Ada juga struktur lain yang memanjang ke utara, namun sayangnya posisinya sudah di bawah jalan, jadi tidak bisa kami lanjutkan penelusurannya,” tambahnya.

Tak hanya struktur bata, tim juga menemukan banyak artefak lepas seperti gerabah, keramik, dan porselen. Temuan ini bervariasi dari masa pra-Majapahit hingga era Kerajaan Majapahit.

“Sebagian besar berupa wadah, bisa jadi digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau upacara keagamaan. Ada juga keramik tua dan jenis yang populer di masa Majapahit,” ungkap Ikhwan.

Ia menambahkan, Candi Brahu diyakini berasal dari masa Empu Sindok dan masih digunakan hingga masa Majapahit. Untuk saat ini, struktur yang signifikan akan diekspos, sementara area ekskavasi yang tidak ditemukan struktur akan ditimbun kembali.

“Kami juga ingin menunjukkan bahwa kawasan sekitar Candi Brahu masih menyimpan potensi besar yang berkaitan dengan keberadaan kompleks candi ini,” ujarnya.

Terkait ekskavasi lanjutan, Ikhwan mengatakan pihaknya masih menunggu arahan dan berkonsultasi dengan pimpinan BPK Wilayah XI Jawa Timur.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.