KabarBaik.co – Sebuah truk bermuatan 30 ton besi tersangkut di perlintasan rel kereta api (KA) Jalan Kolonel Sugiono, Desa Kureksari, Kecamatan Waru, Jumat (24/1) pagi. Insiden ini terjadi di perlintasan sebidang JPL 33 dan mengakibatkan terganggunya tujuh perjalanan kereta api. Kemacetan parah pun terjadi hingga tiga kilometer dari arah Surabaya menuju Sidoarjo.
Pantauan di lokasi, KA Commuter Line Sindro yang melaju dari arah selatan ke utara terpaksa berhenti di depan Polsek Waru. Kereta tersebut tidak dapat melanjutkan perjalanan hingga evakuasi truk selesai. Situasi ini membuat beberapa kereta lainnya tertahan di sejumlah stasiun, seperti Stasiun Waru, Stasiun Sidoarjo Kota, dan Stasiun Wonokromo.
“Awalnya, truk bernomor polisi E 9014 C melaju dari arah utara ke selatan, Surabaya ke Sidoarjo, hendak belok ke kiri ke arah timur. Kejadiannya itu sekitar pukul 09.20,” ujar petugas palang pintu JPL 33, Priyanto.
Namun, saat melintasi perlintasan yang ditinggikan, sopir truk yang bernama Ali Mustofa, 53, warga Baturetno, Tuban ini diduga kesulitan mengendalikan kendaraan. Akibatnya, truk tidak kuat menanjak, oleng, dan tangki bahan bakar tersangkut hingga patah.
“Truk tak kuat menanjak, kemungkinan sopirnya belum pernah lewat sini. Pas nanjak jalur perlintasan itu, truk agak oleng ke kiri. Akibatnya, tangki BBM tersangkut sampai patah,” jelasnya.
Truk yang mengangkut besi untuk dikirim ke Kampung Logam Desa Ngingas, Waru, akhirnya berhenti total di tengah perlintasan. Bagian tangki BBM yang patah dan AS truk yang rusak membuat kendaraan mogok, menutup jalur ke arah timur sepenuhnya.
Akibat kejadian tersebut, tujuh perjalanan kereta api tujuan Sidoarjo, Surabaya, Gresik, dan Jember mengalami keterlambatan. Kereta terpaksa berhenti di beberapa stasiun untuk menunggu jalur kembali normal. Evakuasi truk berlangsung lama karena bobotnya yang mencapai 30 ton membuat proses penarikan membutuhkan alat berat.
Kemacetan dari arah Surabaya ke Sidoarjo semakin mengular. Pengguna jalan terpaksa mencari jalur alternatif untuk menghindari area perlintasan di Jalan Kolonel Sugiono. Beberapa pengendara juga mengeluhkan lambatnya penanganan insiden tersebut yang berdampak pada aktivitas masyarakat.
Priyanto menambahkan, kejadian seperti ini sering terjadi karena medan di perlintasan sebidang JPL 33 cukup sulit. “Kami mengimbau sopir truk agar lebih berhati-hati saat melewati jalur ini, terutama yang baru pertama kali melintas. Diharapkan juga adanya penyesuaian di jalur perlintasan untuk meminimalkan kejadian serupa,” tandasnya. (*)






