KabarBaik.co – Pemkot Kediri terus memperkuat komitmennya dalam membangun pelayanan publik yang inklusif. Salah satu langkah konkretnya diwujudkan melalui Workshop Keterampilan Dasar Bahasa Isyarat Penyandang Disabilitas Tuli bagi Tenaga Kesehatan Fasyankes.
Workshop dibuka langsung oleh Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, di Ballroom Lotus Garden, Kamis (31/7).
Workshop diikuti oleh 150 tenaga kesehatan dari berbagai fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) mulai dari rumah sakit pemerintah dan swasta, klinik utama, klinik pratama, laboratorium kesehatan daerah, hingga dinas kesehatan.
“Kesehatan adalah hak dasar semua orang tanpa terkecuali. Untuk itu, komunikasi yang efektif menjadi kunci agar layanan kesehatan bisa diberikan secara tepat sasaran, termasuk bagi teman-teman disabilitas tuli,” ujar Mbak Wali, sapaan akrab Wali Kota Kediri.
Mbak Wali menambahkan selama ini masih banyak fasyankes yang belum sepenuhnya mampu melayani pasien disabilitas dengan optimal karena keterbatasan penguasaan bahasa isyarat. Padahal, komunikasi yang terbatas bisa menimbulkan kesalahan dalam diagnosa maupun penanganan medis.
“Melalui workshop ini, kita dorong setiap tenaga kesehatan mulai membekali diri dengan keterampilan bahasa isyarat. Ini bukan hanya soal keahlian, tapi juga bentuk kepedulian dan penghormatan terhadap hak warga,” jelasnya.
Langkah ini menjadi bagian dari realisasi program Sapta Cita Pemerintah Kota Kediri, khususnya pada pilar keenam yakni Pemerintahan Cepat dan Tepat. Sebelumnya, Pemkot juga telah menggelar pelatihan etika layanan publik untuk kelompok rentan dan disabilitas.
Wali Kota perempuan termuda di Indonesia itu turut mendorong agar ilmu yang diperoleh dari workshop ini disebarluaskan di lingkungan kerja maupun media sosial, agar masyarakat—terutama penyandang disabilitas—tidak ragu lagi mendatangi layanan kesehatan.
“Saya tanya tadi ke beberapa peserta, masih banyak yang belum bisa bahasa isyarat. Maka, ini jadi tugas bersama untuk memperbaiki. Saya ucapkan selamat belajar, semoga manfaatnya bisa dirasakan luas oleh masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Muhammad Fajri Mubasysyir, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pelatihan tahun sebelumnya yang menyasar tenaga kesehatan di puskesmas. Kolaborasi kali ini menghadirkan narasumber dari DPD GERKATIN Jawa Timur, organisasi yang fokus pada kesejahteraan penyandang tunarungu.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPD GERKATIN Jawa Timur Maskurun, perwakilan IDI Kota Kediri, dan sejumlah undangan lainnya. (*)