KabarBaik.co – Suasana khidmat terasa di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Banjarsari Cerme Gresik, saat puluhan warga binaan menunjukkan kemampuan mereka dalam membaca Alquran.
Lomba Tartil Alquran yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Keagamaan dalam rangka memperingati Milad ke-50 MUI.
Lomba ini diikuti oleh 78 warga binaan yang merupakan santri Pesantren At-Taubah—program pembinaan rohani dari MUI Gresik di dalam rutan. Terdiri dari 58 peserta putra dan 20 putri, para santri melantunkan ayat-ayat Al-Baqarah dengan penuh semangat dan penghayatan. Aspek penilaian mencakup makhrajul huruf, fashahah, tajwid, irama, hingga adab saat membaca Alquran.
“Syukur alhamdulillah, para santri sangat antusias mengikuti lomba tartil Alquran ini. Bahkan ternyata banyak santri yang bacaannya bagus-bagus,” ujar Ustadz Sun Hadi, sebagai juri sekaligus pengajar di Pesantren At-Taubah.
Khusus kategori putri, semangat para peserta juga patut diapresiasi. Beberapa di antaranya bahkan belajar intensif selama dua hari demi tampil optimal.
“Saya lihat para santriwati begitu bersemangat. Bahkan, cerita anak-anak tadi, ada yang dua hari penuh belajar untuk mempersiapkan diri,” ungkap Ustadzah Hj. Salbiyah, yang juga Wakil Ketua Komisi Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Keluarga MUI Gresik.
Bagi para pengajar, ajang ini menjadi sarana evaluasi terhadap capaian pembelajaran yang telah dilakukan di Pesantren At-Taubah. Mereka berharap kegiatan ini menjadi langkah positif dalam menanamkan nilai-nilai Qurani sekaligus memberikan harapan baru bagi para warga binaan.(*)