FK Ubaya Bahas Inovasi Jantung Buatan Sebagai Solusi Gagal Jantung Lanjut

oleh -170 Dilihat
WhatsApp Image 2025 02 23 at 16.21.22
FK Ubaya menggelar seminar internasional bertajuk "Exploring TECAB and Total Artificial Heart as a Bridge to Transplant." (Foto: Dani)

KabarBaik.co – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar seminar internasional bertajuk “Exploring TECAB and Total Artificial Heart as a Bridge to Transplant.” Acara tersebut membahas inovasi teknologi bedah jantung terkini dalam penanganan gagal jantung lanjut.

Seminar tersebut menghadirkan dua ahli internasional, yakni Prof. Susilo Andi Widjaja, MD FETCS, ahli bedah jantung dari Leuven Catholic University, Belgia, dan Baeyens Martine, ahli perfusi kardiopulmonari dari Aalsterse Stedelijk Ziekenhuis, Belgia. Acara yang berlangsung secara hybrid ini diikuti lebih dari 340 mahasiswa FK Ubaya.

Dekan FK Ubaya, Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K)., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi internasional untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa melalui teknologi kedokteran mutakhir.

kabarbaik lebaran

”Dies Natalis ke-9 FK Ubaya ini kami isi dengan ceramah ilmiah dari pakar internasional. Ini adalah upaya kami mendorong mahasiswa menjadi unggul secara global berbasis teknologi kedokteran terkini,” ujar Rochmad, Minggu (23/2).

Menurut data World Health Organization (WHO), lebih dari 17 juta orang meninggal setiap tahun akibat penyakit jantung dan pembuluh darah, menjadikannya penyebab utama kematian di dunia. Di Indonesia, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 jiwa pada 2024.

Hal ini menjadi perhatian FK Ubaya untuk memberikan wawasan tentang penanganan penyakit jantung, termasuk penggunaan jantung buatan (artificial heart). Dalam paparannya, Prof. Susilo menjelaskan, jantung memiliki tugas berat memompa darah hingga lima liter setiap menitnya. Namun, pola makan tidak sehat dapat memicu penumpukan lemak pada pembuluh darah, menyebabkan penyakit jantung koroner.

“Ketika terjadi sumbatan, kita bisa mengatasinya dengan Bypass arteri, menggunakan pembuluh darah arteri dari berbagai bagian tubuh, seperti perut,” jelasnya.

Dia juga memaparkan tentang penggunaan artificial heart sebagai jembatan menuju transplantasi jantung. Teknologi ini dapat menggantikan fungsi jantung hingga satu tahun sambil menunggu donor. “Di Eropa, donor jantung dikelola oleh organisasi khusus. Selama menunggu, artificial heart dapat digunakan dengan pengawasan ketat, termasuk kerja sama dengan spesialis mikrobiologi klinik,” terangnya.

Seminar ini juga menghadirkan Baeyens Martine yang menjelaskan peran ahli perfusi dalam mendukung prosedur bedah jantung. Perfusi kardiopulmonari merupakan teknik penting untuk menjaga fungsi organ selama operasi dengan sirkulasi darah buatan.

Ketua Umum Indonesian Heart Association wilayah Surabaya, dr. Jordan Bakhriansyah, SpJP., yang juga menjadi moderator, menekankan pentingnya kolaborasi global dalam pendidikan kedokteran. “Seminar ini membuka wawasan mahasiswa tentang teknologi dan praktik terbaru di bidang kardiologi,” ujarnya.

FK Ubaya berharap melalui seminar ini, para mahasiswa tidak hanya memahami teknologi terkini tetapi juga terinspirasi untuk berkontribusi dalam inovasi kesehatan global. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dani
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.