KabarBaik.co – Seorang perempuan berinisial HL, 40 tahun, warga Dusun Krajan, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukowono, Jember, menjadi korban penusukan oleh saudaranya sendiri berinisal MS, 26 tahun.
Insiden itu membuat korban dilarikan ke Puskesmas Sukowono, setelah mengalami luka tusuk di bagian perut. Beruntung, nyawa korban masih terselamatkan.
Informasi yang dihimpun, MS diduga menusuk korban karena sakit hati akibat dibentak dan cekcok dengan pelaku. Pelaku MS juga disinyalir mengalami gangguan kejiwaan.
Kapolsek Sukowono AKP Solikhan Arief mengatakan, belum bisa memastikan soal kondisi kejiwaan pelaku. Ia mengaku masih mendalami motif kejadian ini, dan akan melakukan pemeriksaan psikologis terhadap MS di Poli Jiwa RSD dr. Soebandi Jember.
“Kejadian itu Sabtu (30/11) kemarin, kronologinya antara korban dan pelaku masih ada hubungan saudara. Pelaku inisial MS ini baru pulang dari sawah,” ujarnya, Minggu (1/12).
Saat itu, MS pulang dan masuk ke dalam rumah untuk mencari makanan karena merasa lapar. Ketika masuk lewat pintu belakang, lanjut Arief, pelaku bertemu dengan korban yang saat itu sedang mencuci baju.
“Korban ini kaget pelaku masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang. Kemudian korban menyampaikan kata-kata kasar dan membentak kepada pelaku. Akhirnya terjadi cekcok, kemudian pelaku membabi buta mengambil pisau dapur. Lalu menusukan kepada korban,” terang Arief.
Ia menjelaskan, saat kejadian itu sempat terjadi perlawanan dari korban, namun pada akhirnya korban mengalami luka pada bagian perut.
“Pada waktu itu yang korban juga berteriak-teriak meminta pertolongan. Kemudian dibantu warga untuk dibawa ke Puskesmas,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa pisau yang digunakan oleh pelaku hingga bengkok, beruntung luka tidak begitu parah hanya sekitar 2 centimeter.
“Meskipun pisau sampai bengkok luka tidak terlalu lebar dan dalam,” jelasnya.
Terkait kondisi pelaku usai kejadian telah diamankan warga setempat,
“Berdasarkan keterangan warga, pelaku itu dikenal ODGJ. Awal mulanya karena berpisah dengan istrinya sekitar beberapa tahun lalu. Sehingga yang bersangkutan mengalami depresi dan gangguan jiwa,” ujarnya.
Pelaku diketahui sempat dirawat di RSJ, kata Arief, bahkan saat ini tinggal bersama keluarganya. Juga masih dalam perawatan dan rutin mengkomsumsi obat dari Puskesmas Sukowono.
“Lebih lanjut dari kejadian ini masih dilakukan penyelidikan. Kami juga akan koordinasi dengan poli jiwa di RSD Soebandi untuk memeriksakan yang pelaku,” pungkasnya. (*)