KabarBaik.co – Warga Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, digemparkan dengan penemuan sesosok mayat lelaki tanpa identitas di Kali Bangau, Senin (25/8). Kondisi jasad yang sudah membusuk membuat warga panik.
Penemuan ini bermula ketika dua warga, Hendra Erwinanto dan Dedi Susilo, sedang berada di sekitar sungai untuk melihat aktivitas warga memancing. Lalu keduanya dikejutkan dengan benda mencurigakan mengapung di permukaan air. ”Awalnya kami melihat ada benda mengapung. Setelah didekati ternyata mayat. Kami langsung melapor ke polisi,” kata Hendra.
Kepolisian Sektor Kedungkandang bergerak cepat setelah menerima laporan dari warga. Dalam laporan resmi bernomor L/GANGGUAN/B/.16/VIII/2025/SPKT/Polsek Kedungkandang/Polresta Malang Kota/Polda Jawa Timur, polisi telah melakukan sejumlah penanganan. Mulai mendatangi lokasi, meminta keterangan saksi, membuat berita acara, melakukan visum, hingga memeriksa saksi di tempat kejadian.
Plh Kapolsek Kedungkandang, AKP Sugeng Iryanto, membenarkan penemuan mayat tersebut. “Untuk saat ini jenazah sudah dibawa ke RS Syaiful Anwar. Kami akan melakukan otopsi dan proses identifikasi lebih lanjut. Karena tidak ditemukan identitas pada tubuh korban, kami masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan,” jelasnya, Senin (25/8).
Polisi mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga atau kerabat untuk segera melapor ke Polsek Kedungkandang atau RS Syaiful Anwar. “Partisipasi masyarakat sangat penting dalam proses identifikasi ini,” kata Sugeng.
Penemuan jasad ini membuat warga sekitar Kali Bangau merasa khawatir. Mereka berharap ada pengawasan lebih ketat di kawasan sungai. “Biasanya sungai ramai untuk mancing, tapi kalau ada kejadian seperti ini tentu bikin takut. Kami harap polisi segera ungkap identitasnya,” ujar salah seorang warga yang tak mau disebutkan namanya.
Hingga berita ini diturunkan, polisi belum dapat memastikan identitas maupun penyebab kematian korban. Hasil otopsi diharapkan bisa mengungkap apakah korban meninggal akibat tenggelam, tindak kekerasan, atau penyebab lain. (*)