Gempa Sumenep Berimbas Ruang Nafas Menyempit, Tim SAR Terus Ikhtiar Selamatkan Nyawa Santri PP Al Khoziny

oleh -482 Dilihat
PWNU KE KHOZINY
Rombongan PWNU Jatim saat melihat kondisi musala di PP Al Khoziny yang ambruk, setelah memberikan bantuan.

KabarBaik.co- Proses penyelamatan para santri yang terjebak di reruntuhan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, belakangan makin menemui kendala. Getaran gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang Sumenep, Jawa Timur, Selasa (30/9) malam, membuat celah sempit tempat korban terperangkap kini tinggal sekitar 10 sentimeter. Ini berarti hanya seukuran lingkar kepala anak-anak.

Kasubdit RPDO (Pengerahan dan Pengendalian Operasi) Basarnas Emi Frizer menjelaskan, posisi bordes atau garis celah lokasi korban sebelumnya masih menyisakan ruang sekitar 15 sentimeter dari lantai. Namun pasca gempa dengan episentum di wilayah Sumenep, celah itu turun drastis hingga tinggal 10 sentimeter.

“Dengan posisi ini, kondisi korban semakin terhimpit. Bayangkan diameter lingkar kepala anak remaja rata-rata 10 sampai 12 sentimeter. Celah yang menyempit jelas membuat ruang gerak korban semakin terbatas,” ujar Emi dalam konferensi pers di Posko Crisis Centre Ponpes Al Khoziny, Rabu (1/10).

Situasi ini membuat Tim SAR menghadapi tantangan besar. Reruntuhan yang semakin tidak stabil membuat penggunaan peralatan berat harus ditunda demi keselamatan korban.

“Kesulitannya adalah bagaimana mempertahankan nyawa korban di tengah kondisi yang complicated. Kami memang punya semua peralatan—baik pneumatic, gas, maupun manual—dan 375 personel siap. Tapi setiap tindakan harus sangat hati-hati. Satu nyawa sangat berharga,” tegas Emi.

Upaya evakuasi pun masih berlangsung dengan penuh kehati-hatian, sementara harapan menyelamatkan korban tetap menjadi fokus utama tim penyelamat. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.