KabarBaik.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri mencanangkan Gerakan Sekolah Bebas Rokok dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh setiap tanggal 31 Mei. Kegiatan tersebut bertempat di Lapangan Koramil Mojoroto pada Kamis (13/6).
Gerakan Sekolah Bebas Rokok ini diisi dengan edukasi dampak negatif dari penggunaan tembakau dengan menghadirkan narasumber Dr. Prasetyo selaku spesialis penyakit paru. Dilanjut skrining PUMA serta pemeriksaan smoke analyzer untuk mengetahui status kesehatan perokok.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, Muhammad Fajri Mubasysyir melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hendik Suprianto mengatakan jika di kalangan remaja, merokok sekarang menjadi suatu hal yang biasa. Bahkan sebagian remaja ada yang menganggap bahwa merokok itu menjadikannya lebih keren.
Anggapan tersebut membuat kasus merokok pada remaja semakin bertambah. Berdasarkan laporan dari global survey tahun 2019, satu dari 5 pelajar adalah perokok dengan rincian 38,3 persen adalah laki-laki dan 2,4 persen adalah perempuan.
“Di Indonesia ini kejadian merokok pada remaja ini sebanyak 3,44 persen,” ucap Hendik Suprianto.
Ada beberapa faktor yang mendorong para remaja merokok seperti pengaruh dari orang tua dan teman sebaya.
Perlu diketahui jika rokok mengandung sekitar 7.000 bahan kimia berbahaya dan dapat menyebabkan ketagihan hingga memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Seperti jantung, hipertensi, gangguan pernapasan dan paru-paru, bahkan rokok juga merupakan pintu masuk narkoba.
“Karena rokok itu juga hampir sejenis, cuma komposisinya lebih rendah,” Tambahnya.
Selain itu merokok juga merugikan orang lain, sebab nantinya orang lain yang tidak merokok menjadi perokok pasif. Oleh karenanya melalui giat ini turut mensukseskan
gerakan sekolah tanpa merokok dengan harapan bisa menciptakan generasi kedepan lebih bagus dan unggul. (*)