Gereja Santo Vincentius Surabaya Hadirkan Wayang Orang dan Gamelan di Ibadah Paskah

oleh -547 Dilihat
IMG 20250418 WA0046
Prosesi jalan Salib dalam ibadah Paskah di Gereja Santo Vincentius Surabaya.

KabarBaik.co – Suasana sakral dan penuh haru mewarnai Ibadah Paskah di Gereja Katolik Santo Vincentius a Paulo Surabaya, Jumat (18/4). Rangkaian ibadah kali ini tampil unik dan memikat karena memadukan adat serta budaya Jawa dalam visualisasi kisah Jalan Salib. Pihak gereja menghadirkan wayang orang lengkap dengan iringan musik gamelan untuk menggambarkan penderitaan, kematian, hingga kebangkitan Yesus Kristus.

Ratusan umat Katolik dari berbagai penjuru Surabaya memadati gereja sejak pagi hari. Mereka larut dalam prosesi 14 pemberhentian Jalan Salib Yesus. Dengan khidmat, para umat merapal doa, merenungi pengorbanan Sang Juruselamat, bahkan tak sedikit yang meneteskan air mata dalam suasana yang penuh spiritualitas.

Ketua Panitia Ibadah Paskah Gereja Katolik Santo Vincentius a Paulo, Ni Ketut Santhi Wilyawati, menjelaskan bahwa konsep ini diusung untuk menyampaikan pesan penebusan dosa dengan cara yang lebih menyentuh dan mudah dipahami.

“Ibadah jalan salib ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus itu melakukan penebusan dosa. Jadi mulai awal dia disiksa itu gunanya untuk menebus dosa umat manusia,” katanya.

Menurutnya, pendekatan visual melalui budaya lokal seperti wayang orang dan gamelan membantu umat Katolik memahami makna terdalam dari pengorbanan Yesus Kristus. Ia menegaskan bahwa pesan utama dari ibadah ini adalah agar umat semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

“Ini tadi ibadah Jalan Salib. Nanti sore itu Ibadah Penghormatan Salib, tujuannya sama, yaitu untuk mengenang pengorbanan Yesus untuk penebusan dosa umat manusia, mulai jam 15.00 WIB sampai 18.00 WIB,” jelasnya.

Lebih lanjut, Santhi mengatakan bahwa konsep budaya Jawa dipilih sebagai bentuk pelestarian kearifan lokal sekaligus sarana edukasi budaya bagi generasi muda. Ia menyadari bahwa budaya tradisional kini mulai jarang dikenal oleh kalangan muda, termasuk Generasi Z.

“Tujuannya ini untuk menunjukkan kearifan lokal, mengenalkan budaya Jawa ke generasi semuanya, terutama Generasi Z mungkin ya, yang mereka ini belum tentu mengenalnya,” tandasnya.

Pertunjukan wayang orang dan gamelan bukan hanya menjadi hiasan, tetapi juga bagian dari cara menyampaikan pesan religius dengan pendekatan budaya yang lebih akrab bagi masyarakat. Penggabungan antara nilai keimanan dan kebudayaan ini memperkaya pengalaman spiritual umat yang hadir.

Adapun tema besar Ibadah Paskah 2025 yang diangkat umat Katolik adalah “Mewujudkan Tri Tugas Kristus Dalam Hidup Berparoki”. Tema ini mengajak umat untuk menjalani kehidupan dengan meneladani Tri Tugas Kristus, yaitu sebagai Imam, Nabi, dan Raja, dalam kehidupan sehari-hari di tengah komunitas gereja maupun masyarakat. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.