Gudeg: Sejarah dan Keistimewaannya

Reporter: Prabangasta Restu Rendra
Editor: Andika DP
oleh -55 Dilihat
Ilustrasi. (Foto: Pinterest)

KabarBaik.co – Hidangan gudeg pasti sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Makanan yang satu ini sudah terkenal hingga mancanegara dan banyak digemari oleh pencinta kuliner karena cita rasanya yang lezat.

Apakah kalian tahu dari daerah mana gudeg berasal?

Gudeg merupakan makanan asal Jogja yang bahan baku utamanya berasal dari nangka muda dan kemudian dimasak dengan santan.

Umumnya, gudeg disajikan bersama nasi, areh, ayam, telur, tahu, dan juga sambal krecek.

Karena dimasak dalam waktu yang lama bersama dengan daun jati, alhasil gudeg memiliki warna cokelat yang khas.

Saat berkunjung, wisatawan dapat menjumpai banyak kios dan warung yang menjual gudeg di tiap sudut kota sehingga tak heran jika Jogja memiliki julukan sebagai kota gudeg.

Lantas, bagaimana asal mula kemunculan gudeg dan kaitannya dengan Jogja?

Yuk, simak rangkumannya di bawah ini.

Gudeg Berasal Dari?
Sejarah Gudeg Asal Jogja
Nama gudeg berasal dari istilah dalam bahasa Jawa, yaitu hangudeg atau ngudheg yang berarti mengaduk.

Baca juga:  Gudeg: Warisan Budaya Kuliner yang Kaya Sejarah, Cita Rasa, dan Jenis

Ini merujuk pada proses pembuatannya yang sesekali diaduk dengan menggunakan centong agar tidak gosong. Istilah hangudeg juga dapat bermakna memasak nangka dengan santan dan daun melinjo di dalam kuali besar.

gudeg konon sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Islam. Ini bermula dari pembabatan Alas Mentaok untuk pembangunan Keraton, di mana hutan tersebut ternyata ditumbuhi banyak pohon nangka dan juga pohon kelapa.

Jumlah buah nangka dan kelapa yang sangat banyak menyebabkan para perintis Mataram berinovasi dan mengolahnya menjadi gudeg. Setelah itu, masyarakat mengenal gudeg sebagai menu utama yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Keberadaan gudeg yang telah ada sejak dahulu kala tertulis dalam Serat Centhini yang dikisahkan berlatar tahun 1600-an. Pada saat itu, Raden Mas Cebolang sedang mengunjungi kediaman Pangeran Tembayat di Kabupaten Klaten.

Sang pangeran pun meminta seorang wanita untuk menyajikan makanan kepada tamu, di mana salah satu menunya adalah gudeg.

Baca juga:  Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman Bergabung dengan Republik Indonesia

Keistimewaan Gudeg
Berkat dimasak dalam kurun waktu yang lama atau sekitar 5 jam, gudeg memiliki cita rasa istimewa yang cenderung manis.

Namun jangan khawatir bagi pencinta pedas karena tingkat kepedasan dapat disesuaikan dengan menambahkan sambal krecek. Gudeg pun dapat disantap sebagai menu sarapan, makan siang atau makan malam.

Secara umum, ada dua jenis gudeg yang biasanya disajikan, yaitu gudeg basah dan gudeg kering. Gudeg basah biasanya harus langsung disantap karena tidak tahan lama di suhu ruangan. Sebaliknya, gudeg kering justru sering kali dibeli sebagai oleh-oleh khas Jogja karena lebih awet.

Ada pula gudeg manggar khas Bantul yang bahan baku utama pembuatannya tidak terbuat dari nangka muda, tetapi bunga kelapa. Akibat bahan yang sulit didapat, biasanya gudeg manggar dihargai lebih mahal daripada gudeg biasa.

1. Gudeg kendil
Seperti namanya, gudeg kendil umumnya disajikan dengan ayam, telur bacem, sambal krecek, dan tahu tempe yang dikemas dalam wadah gerabah yang disebut kendil. Dengan penyajian ini, gudeg dapat disimpan di dalam lemari es selama 2-3 hari tanpa kehilangan kualitasnya.

Baca juga:  Gudeg: Warisan Budaya Kuliner yang Kaya Sejarah, Cita Rasa, dan Jenis

2. Gudeg kotak
Gudeg kotak merujuk pada hidangan gudeg yang lengkap dan disajikan dalam kemasan kotak kardus. Dalam kemasan ini, gudeg dapat bertahan dengan disimpan di lemari es selama 1-2 hari. Penggunaan kotak ini biasanya ditujukan untuk keperluan pemesanan sarapan, makan siang, atau rekreasi.

3. Gudeg kalengan
Gudeg kalengan merupakan varian gudeg yang dikemas dalam kaleng dan telah melalui proses sterilisasi guna memperpanjang masa simpan hingga satu tahun. Gudeg kalengan umumnya hanya berisi nangka, sedangkan pelengkap dan lauknya ditambahkan secara terpisah.

4. Gudeg besek
Gudeg besek adalah jenis gudeg yang lengkap dengan lauk pendampingnya dan dikemas dalam keranjang anyaman bambu yang disebut besek. Gudeg dalam kemasan ini dapat disimpan dalam kulkas selama 2-3 hari.

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.