KabarBaik.co – Polres Batu mengeluarkan himbauan bagi wisatawan yang berkunjung di Kota Batu. Terlebih bagi mereka yang akan meramaikan momen malam pergantian tahun di kota wisata tersebut. Himbauan disampaikan H-5 Tahun Baru 2025
Dari data yang diperoleh, sebanyak ratusan villa di Kota Batu telah dipesan saat malam Tahun Baru 2025. Karena itu, Polres Batu menghimbau agar masyarakat dan wisatawan agar lebih waspada modus penipuan penyewaan villa abal-abal melalui pesanan online.
Sebab, Polres Batu mencatat kasus penipuan sering kali menargetkan wisatawan luar daerah yang berencana menghabiskan liburannya di Kota Batu. “Tentunya langkah preventif sangat diperlukan untuk menghindari kerugian akibat penipuan,” kata Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, Jumat (27/12).
Andi menekankan agar masyarakat yang akan berlibur ke Kota Batu selalu waspada terhadap modus penipuan melalui media sosial atau platform online lainnya. Jangan pernah mentransfer uang tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu.
Untuk memastikan keamanan dalam memesan villa, Andi memberikan beberapa cara dan panduan. Yakni, pastikan membaca ulasan dan testimoni dari pengguna sebelumnya, serta pilih penyedia jasa yang memiliki reputasi baik. “Lalu, gunakan akun resmi yang telah diverifikasi. Hindari memesan dari penyedia yang tidak jelas identitasnya,” jelas Andi.
Adapun yang paling penting, lanjut Andi, penyewa hendaknya melakukan pengecekan langsung ke lokasi villa. Hal ini untuk memastikan keberadaan dan kondisi tempat yang akan disewa. “Selain itu masyarakat atau wisatawan harus mewaspadai penawaran dengan harga terlalu murah, karena sering kali menjadi salah satu ciri modus penipuan,” tegas Andi.
Agar transaksi aman, lanjut Andi, lebih baik melakukan transaksi secara langsung dengan pihak penyedia jasa di lokasi. Terutama jika penyewaan dilakukan melalui media sosial. Beberapa waktu terakhir, sejumlah kasus penipuan villa online dilaporkan wisatawan yang berasal dari luar daerah. Modus yang digunakan cukup beragam, mulai dari menawarkan harga murah hingga menggunakan foto villa palsu.
“Dan akibatnya korban kehilangan uang dan tidak dapat menikmati liburan yang telah direncanakan,” tandas Andi. (*)