Halaqoh II Nawaning Nusantara, Edukasi Pencegahan Kekerasan Seksual di Pesantren

oleh -395 Dilihat
IMG 20250111 WA0016
Narasumber Ning Aliyah Wahid saat memberikan materi seminar. (Yudha)

KabarBaik.co – Nawaning Nusantara, forum silaturahmi pengasuh dan dzurriyah muda perempuan pesantren se-Indonesia, menggelar Halaqah II bertema “Nawaning: Madrasah Ula untuk Santri Sadar Pendidikan Seksual dan Sehat Mental”. Kegiatan ini berlangsung di Hall Harris Hotel & Convention Bundaran Satelit Surabaya dan dihadiri lebih dari 400 peserta dari seluruh nusantara, Sabtu (11/1).

Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber hebat, mulai dari Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, Lc., M.A., Dr (Hc). KH. Husein Muhammad, hinhha Ning Hj. Alissa Wahid, S.Psi., M.Psi., dan dihibur oleh komika Sakdiyah Ma’ruf. Diskusi yang dipandu Ning Hj. Widad Bariroh ini membahas berbagai upaya mencegah dan menangani kekerasan seksual di pesantren.

Koordinator Nasional Nawaning Nusantara, Ning Hj. Dhomirotul Firdaus, M.Pd., menyampaikan bahwa halaqah kali ini diikuti 410 peserta, meningkat dua kali lipat dibandingkan halaqah pertama pada 2022.

“Problem kekerasan seksual di pesantren begitu disorot di media. Berita demi berita datang silih berganti. Membuat kita merasa sedih dan kecewa. Tapi apa kita akan diam saja?” ujarnya.

Menurut Ning Firda, sapaan akrabnya, Nawaning harus berperan aktif untuk mencegah kekerasan seksual di pesantren. Ia menegaskan bahwa masalah ini dapat terjadi di mana saja, sehingga kewaspadaan menjadi hal penting. Jangan berpikir karena tak terjadi di pondoknya lalu diam saja.

“Kita perlu melakukan ini untuk menjaga amanah berupa santri di pesantren kita masing-masing,” tegasnya.

Sebagai salah satu orang yang berada di lingkungan pesantren, Ning Firda menekankan pentingnya peran Nawaning dalam mencegah terjadinya kekerasan seksual hingga mencapai zero case demi masa depan santri dan juga marwah pesantren.

“Dalam halaqah ini, kita dengarkan bersama ilmu dari para tokoh yang ilmunya tabahur. Selain itu, ada stand-up comedy berbobot dari Mbak Sakdiyah Ma’ruf,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Nawaning Nusantara juga meluncurkan buku berjudul “Berani Bicara: Pencegahan dan Mitigasi Kekerasan Seksual di Pesantren”. Buku ini memberikan panduan praktis bagi pengelola pesantren untuk mencegah dan menangani kekerasan seksual dengan pendekatan berbasis nilai agama dan perlindungan anak, baik pencegahan, penanganan kasus hingga mitigasi.

Buku tersebut memuat langkah-langkah pencegahan, penanganan kasus, hingga kebijakan mitigasi. Harapannya, pesantren dapat berkolaborasi dengan guru, santri, dan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan santri.

Halaqah ini turut dihadiri tokoh-tokoh penting, seperti Perempuan Muda Pengasuh dan Dzurriyah Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama seluruh Indonesia, Koordinator Nasional Bunyai Nusantara sekaligus pembina Nawaning Nusantara Nyai Hj. Maslachatul Ammah, KH. Agoes Ali Masyhuri Sidoarjo, KH. Anwar Iskandar Kediri, Ning Ucik Fatimatuzzahra Sidoresmo, Lora Nashih Aschal Bangkalan, Nyai Hj. Jazilah Annahdliyah Ploso, dan Nyai Hj Eka Susanti Zaki Hadzik Tebuireng. Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Pemerintah Kota Surabaya dan Wali Kota Eri Cahyadi.

“Maka dengan cara silaturahim inilah kita bisa saling menjadi support system, saling bertabarukan, dan saling menginspirasi. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa kami, Nawaning Nusantara, bergerak dan mendukung peran perempuan dzurriyah pesantren Nahdlatul Ulama yang berdaya dan bertanggung jawab, serta moderat dalam bersikap,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.