Harga Cabai di Bojonegoro Kian Pedas Saat Ramadan, Tembus Rp 115 Per Kilogram

oleh -580 Dilihat
WhatsApp Image 2025 03 05 at 13.37.17
Pedagang cabai rawit tradisional di Pasar Kota Bojonegoro. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co – Tingginya harga cabai di Kabupaten Bojonegoro saat Ramadan tahun ini dikeluhkan warga. Terpantau harga cabai rawit kini tembus hingga Rp 115 Ribu perkilogram. Naiknya harga cabai terjadi sejak tiga hari terakhir. Kenaikan harga bahan bumbu dapur ini naik drastis dari yang semula Rp 80 ribu perkilogram.

Pada hari pertama Ramadan, harga cabai mulai naik menjadi Rp 100 ribu. Empat hari berselang, harga tersebut naik lagi menjadi Rp 115 ribu. Yati, salah seorang pembeli cabai rawit mengaku resah dengan tingginya harga cabai. “Ya, sekarang belinya sesuai kebutuhan saja. Sedikit-sedikit karena mahal,” ujar Yati, Rabu (5/3).

Sementara itu, Sumiyati, selaha seorang penjual bahan bumbu dapur di pasar tradisional di Kabupaten Bojonegoro mengatakan, sudah menjadi tradisi jika setiap Ramadan harga kebutuhan bumbu dapur mengalami kenaikan. “Sudah biasa setiap tahun di bulan Ramadan harga kebutuhan naik,” jelas Sumiyati.

Data Dinas Perdagangan dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, harga cabai rawit mengalami kenaikan sejak beberapa hari terakhir. Per 5 Maret 2025 ini, harga cabai rawit menembus Rp 100 ribu perkilogram dari harga sebelumnya pada 4 Maret 2025 berada pada Rp 72 ribu perkilogram.

Sementara, untuk jenis cabai keriting dari Rp 41 ribu naik menjadi Rp 42 ribu perkilogram. Namun, untuk harga cabai biasa justru mengalami penurunan dari Rp 52.500 turun menjadi Rp 50 ribu perkilogram. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.