KabarBaik.co – Harga cabai rawit merah di Kabupaten Gresik masih tinggi hingga mencapai Rp 98.333 per kilogram. Hal itu berdasarkan data terbaru dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (SISKAPERBAPO) per 11 Januari 2025.
Kenaikan harga ini jauh di atas rata-rata Jawa Timur yang berada di angka Rp89.378. Harga cabai rawit merah ini selisih sangat sedikit jika dibandingkan dengan harga daging sapi yang berada di harga Rp 105.000.
Hanif, salah satu penjual sayur di Pasar Sidayu, mengungkapkan bahwa harga cabai rawit mulai mengalami kenaikan signifikan sejak Desember lalu.
“Sekarang saya jual di harga Rp 90.000 dari harga normalnya sekitar Rp 40.000. Puncaknya itu di pertengahan Desember, dan sampai sekarang belum turun signifikan. Biasanya saya beli dari tengkulak 5 kilogram, sekarang hanya 3 kilogram saja,” ujar Hanif, Minggu (12/1).
Menurutnya, masyarakat sudah terbiasa menghadapi fluktuasi harga bahan pokok seperti ini. Meskipun tetap memberikan dampak signifikan pada daya beli.
“Sudah biasa naik turun harga seperti ini, apalagi cabai. Mungkin masyarakat juga sudah lelah untuk mengeluh,” ujarnya sambil bercanda. Hanif berharap harga bahan pokok, termasuk cabai, bisa segera stabil agar tidak memberatkan semua pihak.
Hal senada diungkapkan Suyati, salah satu pembeli di pasar tersebut. “Ya memang memberatkan kami, tapi mau bagaimana lagi? Saya berharap harga cabai ini bisa cepat kembali normal,” katanya.
Kenaikan harga cabai ini diduga dipengaruhi oleh berkurangnya pasokan akibat cuaca ekstrem dan gangguan distribusi. Kondisi ini juga memengaruhi kebutuhan sehari-hari masyarakat yang bergantung pada cabai sebagai bahan pokok dalam masakan.
Meskipun fluktuasi harga bahan pokok dianggap hal yang lumrah, situasi ini menuntut perhatian serius dari pihak terkait untuk menstabilkan harga dan menjaga pasokan, terutama menjelang momen-momen penting seperti musim panen dan perayaan tertentu. (*)