KabarBaik.co – Memasuki awal bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional Sidoarjo mengalami kenaikan.
Salah satu komoditas yang paling terdampak adalah cabai, yang harganya terus merangkak naik dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, lonjakan harga tertinggi terjadi pada cabai rawit merah yang naik hingga Rp 12.500 per kilogram, dari sebelumnya Rp 85.000 menjadi Rp 97.500 per kilogram.
Sementara itu, harga cabai merah keriting naik Rp 9.500 menjadi Rp 54.000 per kilogram, dan cabai merah besar naik Rp 2.500 menjadi Rp 50.000 per kilogram.
Meski demikian, kenaikan harga tidak terjadi pada seluruh kebutuhan pokok. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo, Widiyantoro Basuki, memastikan bahwa harga bahan pokok lain masih dalam kondisi stabil.
“Harga kebutuhan pokok lainnya masih relatif stabil dan tidak mengalami lonjakan harga, kecuali cabai,” ujarnya, Minggu (2/3).
Untuk mengantisipasi lonjakan harga ini, Pemkab Sidoarjo akan menggelar operasi pasar dan pasar murah selama bulan Ramadan guna menjaga ketersediaan bahan pokok dan menekan harga di pasaran.
“Kami akan mengadakan operasi pasar dan pasar murah selama bulan Ramadan, supaya ketersediaan bahan pokok tercukupi dan tetap stabil,” jelasnya.
Selain upaya dari pemerintah daerah, pemerintah pusat juga akan menggelar operasi pasar serupa untuk memastikan harga tetap terkendali.
“Pemerintah pusat nanti juga akan melaksanakan operasi pasar agar harga bahan pokok bisa terkendali,” katanya.
Dengan langkah ini, Pemkab Sidoarjo berharap masyarakat tetap bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau selama Ramadan.
“Kami terus berupaya memastikan masyarakat tetap bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau,” pungkasnya. (*)