Harga Kebutuhan Pangan Naik Saat Ramadan, Kepala Disdag UM Bojonegoro Tinjau Pasar

oleh -282 Dilihat
WhatsApp Image 2025 03 06 at 13.38.16
Kepala Disdag UM Bojonegoro Retno Wulandari saat mengunjungi Pasar Kota Bojonegoro. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co – Sejumlah kebutuhan pangan di Bojonegoro mengalami lonjakan harga saat Ramadan. Untuk menekan harga kebutuhan pokok tersebut, Dinas Perdagangan dan Usaha Mikro (Disdag UM) Bojonegoro melakukan peninjauan dan melaksanakan operasi pasar murah dalam waktu dekat.

“Beberapa harga bahan pokok sesuai pendataan kami ada beberapa yang naik, yang paling tinggi kenaikannya adalah cabai,” kata Kepala Disdag UM Bojonegoro, Retno Wulandari Kamis (6/3).

Retno mengatakan, harga cabai sempat tembus di harga antara Rp 120 ribu sampai Rp 130 ribu per kilogram (kg) pada 3 Maret lalu. Namun, pada hari berikutnya (4/3), harga cabai sudah turun di harga Rp 100 ribu hingga Rp 110 per kg.

Untuk menjaga ketersediaan bahan pokok, Kepala Disdagkop UM Bojonegoro, Retno Wulandari melakukan sidak dan monitoring. Sasarannya ialah pasar, gudang, dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). “(sidak dan monitoring) Tetap akan terus dilakukan, Disdag juga akan menyelenggarakan operasi pasar murah di beberapa titik,” jelasnya.

Sebelumnya, harga sejumlah bahan pangan di pasar tradisional di Bojonegoro mengalami kenaikan. Antara lain daging sapi, daging ayam, bawang merah, dan cabai. Kenaikan harga untuk beberapa bahan pokok pangan ini terjadi sejak sepekan terakhir. Seperti harga daging sapi murni yang seminggu sebelumnya mencapai Rp 112.500 per kg. Harga itu naik 4 persen menjadi Rp 117.000 per kg.

Kemudian, daging ayam broiler naik dari harga Rp 33.500 per kg naik 6 persen menjadi Rp 35.500 atau naik sebesar Rp 2.000. Harga telur ayam ras juga naik 1 persen dari sebelumnya Rp 27.500 menjadi Rp 28.000 per kg.

Berikutnya, terdapat dua bahan pokok pangan naik tajam, yakni cabai rawit dan bawang merah. Cabai rawit sepekan sebelumnya berada di kisaran Rp 72.000 per kg kini mencapai di atas Rp 100.000 atau lebih dari 38 persen.

Begitu pun harga cabai keriting naik dari seharga Rp 41 ribu menjadi Rp 43 ribu sampai Rp 45 ribu per kg. Tetapi, pada cabai jenis lain tidak mengalami kenaikan, bahkan sebagian ada yang harganya turun.

Hal itu membuat sejumlah pedagang di Pasar Kota Bojonegoro memilih untuk tidak berani menjual pangan yang harganya mengalami kenaikan. Terutama jenis cabai dan bawang merah dengan jumlah yang banyak. “Karena harganya mahal, saya jadi gak berani belanja banyak,” ujar Sumiati, salah satu pedagang di Pasar Kota Bojonegoro. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.