KabarBaik.co – Kabar gembira bagi para petani di Kabupaten Bojonegoro. Harga pupuk subsidi resmi mengalami penurunan. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro memastikan bakal melakukan pengawasan ketat di setiap kios pupuk agar penjualan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Kepala DKPP Bojonegoro, Zaenal Fanani, menjelaskan bahwa penyesuaian harga pupuk subsidi tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Pertanian (Permentan) No. 1117/Kpts/SR.310/M/10/2025. “Penurunan harga ini merupakan penyesuaian sesuai HET yang baru. Kami pastikan tidak ada lagi kios yang menjual pupuk subsidi di atas harga yang telah ditetapkan pemerintah,” tegas Zaenal, Kamis (30/10).
Berdasarkan data dari DKPP Bojonegoro, berikut daftar perubahan HET pupuk subsidi:
Urea: dari Rp 2.250/kg (Rp 112.500/sak) turun menjadi Rp 1.800/kg (Rp 90.000/sak)
NPK: dari Rp 2.300/kg (Rp 115.000/sak) turun menjadi Rp 1.840/kg (Rp 92.000/sak)
ZA: dari Rp 1.700/kg (Rp 85.000/sak) turun menjadi Rp 1.360/kg (Rp 68.000/sak)
Organik: dari Rp 800/kg (Rp 32.000/sak) turun menjadi Rp 640/kg (Rp 25.600/sak)
Zaenal menjelaskan, pihaknya juga melakukan pengawasan internal untuk memastikan implementasi kebijakan ini berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Selain itu, stok pupuk subsidi di Bojonegoro saat ini juga dinilai masih aman. DKPP mencatat, tersedia sekitar 19.273,4 ton pupuk urea, 14.369,20 ton pupuk NPK, dan 10.405,97 ton pupuk organik, sementara kebutuhan pupuk di Bojonegoro mencapai sekitar 61.000 ton per tahun. “Kalau melihat tren kebutuhan di tahun-tahun sebelumnya, alokasi pupuk subsidi tahun 2025 masih mencukupi,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu petani asal Kecamatan Sumberrejo, Rondhi, mengaku belum mengetahui adanya penurunan harga tersebut. Meski begitu, ia menyambut baik langkah pemerintah. “Belum tahu, tapi alhamdulillah kalau benar harga turun. Ini tentu sangat membantu kami para petani,” ujarnya. (*)


 
													






