KabarBaik.co – Banjir di wilayah barat Kabupaten Pasuruan sempat merendam 10 desa dari tiga kecamatan, yakni Gempol, Beji, dan Bangil. Pada hari kedua ini, Jumat (17/1), tersisa dua lagi yang masih digenangi banjir musiman tersebut.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, dua desa yang masih tergenangi banjir yaitu Desa Kedungringin dan Kedungboto, Kecamatan Beji. Ketinggian air di desa itu bervariasi mulai mulai dari 15 hingga 30 sentimeter.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariadi mengatakan, kedua desa tersebut keberadaannya lebih rendah dari bibir sungai, sehingga untuk surut menunggu air sungai berkurang. “Tinggal dua desa yang menjadi langganan banjir tiap musim penghujan, letaknya di bawah bibir sungai sehingga surut agak lama,” kata Sugeng.
Sugeng menyatakan, petugas BPBD Kabupaten Pasuruan masih disiagakan di lokasi untuk membantu warga yang membutuhkan, meski desa-desa sudah dinyatakan tangguh bencana. “Kita masih siagakan petugas BPBD untuk membantu warga korban banjir, bila sewaktu-waktu butuh untuk pertolongan,” ujar Sugeng.
Urip, salah seorang warga yang menjadi korban banjir setiap tahun menyampaikan bahwa meski di desa tidak hujan, banjir tetap terjadi akibat kiriman dari daerah selatan dari luapan sungai Wrati. “Sudah jadi langganan banjir setiap tahun, luapan dari sungai Wrati yang tidak muat menampung air hujan,” ucap Urip.
Urip bersama warga lainnya berharap kepada pemerintah untuk mengambil tindakan yang pasti dalam menangani banjir tahunan ini. “Selama ini tindakan penanganan banjir hanya memberikan bantuan pangan, bukan menyelesaikan masalah banjirnya,” tutupnya. (*)