Harmoni di Lautan Pasir, Eksotika Bromo 2025 Sambut Dunia

oleh -255 Dilihat
IMG 20250621 WA0011
Eksotika Bromo 2025 bukan sekadar perayaan seni, tetapi juga seruan untuk merenungi hubungan manusia dengan alam dan sesama.

KabarBaik.co – Lautan Pasir Bromo kembali menjadi panggung megah untuk Eksotika Bromo 2025, sebuah festival budaya yang menyatukan seni tradisional, spiritualitas, dan kepedulian lingkungan. Festival ini berlangsung pada 20-22 April 2025 dan mengusung tema “Ruwat Rawat Segoro Gunung” yang sarat pesan tentang pelestarian alam dan budaya.

Diselenggarakan oleh komunitas JatiSwara bersama Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), acara tahunan yang memasuki tahun kedelapan ini menghadirkan pertunjukan kolosal Kidung Tengger, seni musik perkusi khas Jawa Timur, serta penampilan seni dari berbagai daerah di Indonesia.

Dengan tema “Ruwat Rawat Segoro Gunung,” Eksotika Bromo 2025 mengajak masyarakat merenungi pentingnya menjaga keseimbangan alam. “Ruwat” bermakna pembersihan energi negatif, sementara “Rawat” mencerminkan upaya menjaga warisan nenek moyang. Segoro Gunung melambangkan keindahan lautan pasir dan gunung di Bromo, yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Tengger.

Menurut Heri Lentho, pembina JatiSwara, partisipasi aktif TNBTS tahun ini semakin memperkuat misi pelestarian lingkungan. Setiap pengunjung diwajibkan membawa satu bibit pohon yang akan ditanam di lereng Bromo pada musim hujan sebagai bentuk kepedulian ekologis.

Eksotika Bromo menyuguhkan harmoni musik tradisional, seperti gamelan, campursari, hingga perkusi khas Tengger dan Madura. Festival ini juga menampilkan Festival Perkusi Jawa Timuran yang memadukan alat musik pukul dari berbagai penjuru Jawa Timur.

Puncak acara adalah sendratari Kidung Tengger, yang mengisahkan legenda Joko Seger dan Roro Anteng. Melalui gerak tari dan musik tradisional, pertunjukan ini menyuarakan kisah cinta dan keteguhan masyarakat Tengger dalam menjaga tradisi.

“Denting gamelan dan derap kaki para penari adalah doa yang mengalir ke semesta,” tutur Afifa Prasetya, ketua penyelenggara festival.

Selain pertunjukan seni, Eksotika Bromo 2025 juga menghadirkan berbagai kegiatan edukatif dan kompetisi budaya. Workshop fotografi pada 19 Mei 2025 akan dibimbing oleh fotografer profesional, mengajarkan teknik memotret keindahan alam dan budaya.

Rangkaian kompetisi pada 21-22 Juni 2025 melibatkan komunitas seni lokal dalam lomba tari tradisional, musik daerah, hingga fotografi. Kompetisi ini bertujuan menggali talenta lokal sekaligus memperkuat identitas budaya Jawa Timur.

Deretan penampil dari berbagai daerah dan genre seni turut memeriahkan acara, mulai dari Musik Tong Tong Madura, seni Dongkrek Madiun, hingga kelompok seni dari Jambi, Bali, dan Kalimantan Timur.

Eksotika Bromo 2025 bukan sekadar perayaan seni, tetapi juga seruan untuk merenungi hubungan manusia dengan alam dan sesama. Dalam lanskap megah Bromo, festival ini menjadi simbol kebersamaan lintas budaya dan upaya menjaga warisan untuk generasi mendatang.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.