Hasil MRI Kasus Tusuk Pentol di Gresik, Tidak Ditemukan Bekas Kekerasan 

oleh -749 Dilihat

GRESIK – Dugaan penganiayaan yang dialami siswi kelas 2 SDN 236 Gresik hingga mengalami penurunan penglihatan akibat dicolok tusuk pentol oleh kakak kelas, terus menggelinding. Hasil pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukkan fakta bahwa tidak ada tanda – tanda kekerasan pada mata korban, SAH (8).

Hal itu disampaikan dokter spesialis mata RSUD Ibnu Sina, dr. Bambang Tuharianto saat pers rilis di Mapolres Gresik, Kamis (21/9/2023). Dikatakan, pemeriksaan dilakukan dengan alat canggih MRI. Hasilnya tidak ditemukan kelainan apapun.

“Sudah kami lakukan pemeriksaan, jadi penglihatan yang dikeluhkan itu betul, mata kanan terjadi penurunan fungsi penglihatan. Mata kiri dalam batas normal. Kemudian dari pemeriksaan fisik makro menggunakan alat -alat yang tersedia RSUD Ibnu sina tidak kami temukan kelainan apapun,” beber dr. Bambang Tuharianto.

Baca juga:  Panen Berkah, Polres Gresik Gelar Binrohtal Ramadan

Setelah itu dilanjutkan pemeriksaan MRI, yakni pemeriksaan menggunakan alat canggih untuk melihat bekas – bekas atau apapun kelainan yang sifatnya tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. “Ternyata dari hasil pemeriksaan itu tidak didapatkan kelainan apapun,  bekas darah, bagian dari darah atau kelainan saraf tidak ada,” tukasnya.

“Tidak ada kelainan yang menunjukkan bekas – bekas kekerasan. Sehingga tidak bisa ditarik kesimpulan apapun, karena tidak ada bukti apapun. Benar ada penurunan fungsi penglihatan, tapi tidak ada satupun kelainan yang ditemukan,” kata dr. Bambang melanjutkan.

Baca juga:  47 Tim Meriahkan Turnamen Giri Santun Marching Band Kapolres Gresik Cup 2023

Adapun, untuk penurunan mata korban hanya terjadi di sebelah mata kanan saja. Sedangkan mata kiri korban SAH dalam keadaan baik-baik saja. Terkait dengan penyembuhan mata korban, dr Bambang Tuharianto tidak bisa memastikan. “Seberapa jelek, kondisi korban saat ini hampir buta,” terangnya.

Sementara itu Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengaku pihaknya telah memeriksa sebanyak 47 saksi. Termasuk meminta bantuan Labfor Polda Jatim untuk recovery DVR CCTV. Dari semua ketarangan yang dikumpulkan, belum ada yang melihat kejadian tersebt.

Baca juga:  Ratusan Personel Polres Gresik Jalani Tes Kesamaptaan Jasmani

“Fakta yang ditemukan, belum ada yang melihat langsung kejadoan tersebut. Namun kami akan terus menambah jumlah saksi untuk membuat kasus ini terang. Sementara dari hasil pemeriksaan DVR CCTV, didapati CCTV sekolag tidak aktif sejak 1 Juni – 18 Agustus. Sehingga tidak ada rekaman saat kejadian,” bebernya.(kb04)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.