Haul Habib Abu Bakar, Kota Gresik Memutih dengan Lautan Jemaah, Simak 4 Wasiat Pemimpin Wali di Masanya Itu

oleh -5808 Dilihat
JEMAAH HAUL HABIB
Puluhan ribu jemaah dari berbagai penjuru Nusantara menghadiri puncak Haul Akbar Habib Abu Bakar Assegaf di kawasan Masjid Jamik Gresik, Senin (24/6)

KabarBaik.co- Gresik memutih. Mulai Subuh atau pagi hingga Senin (24/6) siang. Puluhan ribu jemaah tumpah-ruah. Tepatnya, di kawasan Masjid Jamik, Gresik. Mereka datang dari berbagai penjuru Nusantara untuk menghadiri puncak Haul Akbar ke-69 Habib Abu Bakar Assegaf.

Para jemaah mengalir ke Kota Gresik sejak Minggu (23/6). Tidak hanya dari Jawa Timur, melainkan juga dari Jawa Tengah, Jakarta, dan daerah-daerah lain di Indonesia. Bahkan, ada juga jemaah dari Malaysia, Brunei Darussalam, hingga Yaman. Tak pelak, suasana di kawasan Gresik Kota pun berubah  menjadi lebih hidup. Di jalan-jalan, ribuan orang lalu-lalang.

Para pedagang hingga ojek pun mendapat keberkahan. Selain hotel dan tempat penginapan penuh, tidak sedikit rumah-rumah warga sekitar juga menjadi tempat transit atau beristirahat sementara untuk para jemaah. Demikian juga beberapa gedung milik Pemkab Gresik seperti Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP).

Di sejumlah jalan dan lapangan di sekitar lokasi, penuh dengan kendaraan pribadi maupun bus-bus para jemaah. Tidak sedikit yang berplat nomor Jakarta dan luar Jatim lainnya. Cuaca pun bersahabat. Awan menggelayut menutup matahari di kawasan Gresik dan sekitarnya sejak Minggu. Sehingga terasa tidak menyengat.

Haul Habib Abu Bakar Assegaf, Puluhan Ribu Jemaah Bakal Mengalir ke Gresik, Semua Hotel Sudah Penuh Sejak Bulan Lalu

Pada Haul Habib Abu Bakar tersebut, banyak warga Gresik yang berderma makanan dan minuman gratis untuk para jemaah yang datang. Tradisi baik yang dulu juga menjadi kebiasaan Habib Abu Bakar seusai mengkhatamkan kitab Ihyaulumuddin di Majelisnya.

Banyak pula warga yang menjadi relawan untuk membantu para jemaah. “Alhamdulillah, bisa sowan dengan hadir dan berziarah ke Al-Habib Abu Bakar Assegaf, seorang penimpin wali di masanya,” ujar Ahmad Nawardi, anggota MPR/DPD RI dari Dapil Jatim.

Selain para habaib ternama, banyak juga tokoh datang. Termasuk Bupati Fandi Akhmad Yani dan jajaran Forkopimda Gresik. Beberapa tokoh dan pejabat memilih membaur dan bersimpuh bersama jemaah.

Haul ini khusus untuk para jemaah laki-laki. Jemaah perempuan dilarang hadir. Namun, tetap bisa mengikuti dengan menyaksikan langsung live streaming di kanal-kanal YouTube.

Kalau jemaah perempuan boleh datang, dipastikan jumlah jemaah akan semakin membeludak. Haul Habib Abu Bakar, memang termasuk haul terbesar di Indonesia, selain Haul Abah Guru Sekumpul, Kalimantan Selatan, dan Haul Solo.

Sejak Senin pagi, para jemaah larut dalam salawat, zikir, tausiyah, dan doa. Seperti di haul tahun-tahun sebelumnya, banyak sekali habaib hadir. Beberapa di antaranya Habib Taufiq bin Abdul Qadir bin Husein Assegaf, ketua umum Rabithah Alawiyah. Hadir juga Habib Rizieq Shihab.

Sepanjang perjalanan dari kediaman Habib Abu Bakar di Jalan KH Ahmad Zubair menuju ke Masjid Jamik, para habaib itu berjalan kaki diiringi senandung salawat Nabi dengan pengawalan.

Tidak sedikit jemaah terlihat menangis kala doa-doa dipanjatkan oleh para habaib. Sementara itu, di akhir pembacaan manakib, juga disampaikan beberapa wasiat atau nasihat Habib Abu Bakar. Berikut wasiat Habib Abu Bakar yang dibacakan di hadapan para jemaah:

JAMAAH HAUL2

Pertama, Habib Abu Bakar selalu mewasiatkan untuk selalu mengikuti para Salaf. Para pendahulu, yang beliau pernah mengatakan, ‘’Aku tidak pernah berbuat sesuatu, kecuali apa yang pernah dilakukan oleh para Salaf-Salafku, Tidak ada jalan kecuali, jalannya para Salaf.’’

Karena para Salaf adalah manusia-manusia yang mulia, yang telah berhasil melewati ujian dunia dengan kedudukan tinggi di sisi Allah. Bahkan, Allah memuliakan dengan kisah hidup mereka, serta hasil dakwah mereka kepada umat.

Rangkaian Haul Habib Abu Bakar Gresik Dimulai Hari Ini, Berikut Hal Penting yang Perlu Diketahui Jemaah

Jangan sampai kita menjadi anak, murid, atau muhibbin, pecinta yang kehilangan arah dengan membutakan diri kepada para Salaf terdahulu, karena hadirin, sungguh fitnah dunia sangatlah membingungkan. Mereka para Salaf adalah guru zahir dan guru batin bagi generasi setelahnya. Karena mereka membawa tongkat estafet risalah dari Nabi Muhammad SAW.

Jangan kita merasa lebih mampu dari hantaman dunia tanpa berjalan di jalannya Salaf. Apalagi kalau sampai merasa lebih baik dan lebih mengerti. Ingat, hidup kita dengan berbagai macam problema adalah sama dengan yang dihadapi generasi Salaf terlebih dahulu.

Problema-problema yang semuanya tentu memiliki jawaban. Problematika keluarga, mereka memiliki jawaban. Problematika masyarakat, mereka memiliki jawaban. Problematikan ekonomi sosial, bahkan ketika mereka menghadapi fitnah, mereka telah memiliki jawaban.

Seperti yang pernah disampaikan Habib Abu Bakar, ‘’Jika kita mengikatkan perjalanan hidup dengan mereka para Salafus Shaleh, niscaya kita tidak akan dibiarkan dalam problema yang berlarut-larut.’’

Apalagi dengan mereka yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah SWT, walaupun mereka telah pindah atau hidup di alam barzah, perhatian mereka kepada kita di alam dunia tidak akan surut. Sampai dikatakan bahwa seorang alim atau wali setelah wafatnya, perhatiannya menjadi lebih kuat terhadap keluarga anak cucu dan murid-muridnya serta para pecintanya, dibandingkan ketika mereka saat masih hidup di alam dunia.

HABIB ABU BAKAR 1

Kedua, wasiat beliau yang selalu disampaikan adalah melazimi membaca kitab-kitab para Salaf. Karena dengan kitab kitab itulah para Salaf berbicara kepada kita sebagai penerus. Termasuk kitab Ihyaulumuddin, yang oleh Habib Abu Bakar lazimi baca dan dikhatamkan selama hidupnya sehingga menjadikan keluarga menjadi lebih tertata dan menjadi lebih awas terhadap fitnah dunia.

Ingatlah hadirin, bahan bacaan di dunia saat ini sangatlah banyak dan dapat membuat bingung karena dengan daya akses yang tidak terbatas. Ditambah lagi dengan fitnah berbagai bacaan serta berbagai acara di media sosial yang mampu merubah bacaan akal kita, dari kejernihan hati menjadi kerusakan, menjadi karat menjadikan kematian hati.

Karena bacaan-bacaan itu, terutama yang saat ini ada di media sosial adalah informasi tanpa filter ilmiah dan menjadikan semua dapat berbicara. Yang bodoh berbicara, yang fasik berbicara, yang mabuk berbicara, yang dengki berbicara, yang  hasut berbicara, maka dapat dikatakan siapa yang mencari kebenaran hanya dari media sosial, maka niscaya dia akan terjerumus.

Apalagi, dia tidak memiliki ilmu yang jernih. Dan inilah sumber fitnah yang menjadikan orang zaman sekarang yang tanpa memiliki keilmuwan dan kebersihan hati akan tenggelam dengan fitnah tersebut.

Hadiri Haul Habib Abu Bakar Gresik, Penumpang Atas Nama Abu Bakar Selamat, Seorang Habib Meninggal

Maka dengan melazimi kitab Salafuna Sholeh yang diajarkan oleh para guru kita, baik di pesantren maupun majelis khair, yang mana kitab tersebut menjadi penerang dari generasi ke generasi sampai kitab tersebut menjadi solusi ketenangan hidup. Karena kitab Salafuna Shalih tertulis terbaca jauh dari kebodohan. Jauh dari penyakit hati dan tertulis dengan niat shalihah.

Karena kitab Salafuna Shalih telah mampu menjadi pendidik dari seorang ayah ke anaknya, dari seorang guru kepada muridnya, dari seorang yang dicintai kepada orang yang mencintai, sehingga menjadikan jauh dari kemaksiat zahir dan batin

Ketiga, selalu berprasangka baik. Karena prasangka baik adalah pintu rahmatNya Allah, dan prasangka baik adalah yang menjadikan ruh ringan di dalam beramal shaleh. Seseorang yang selalu berprasangka baik, jika yang diprasangkakan itu terjadi, maka dia mendapatkan faedah dan kemuliaan, Dan jika yang diprasangkakan salah, maka dia tidak akan rugi,

Keempat, mengenakan pakaian Salaf dan menunjukkan identitas sebagai seorang Muslim yang mampu mencegahmu dari tempat-tempat yang tidak pantas. Termasuk pakaian, pikiran dan hatimu terjaga dari pikiran yang melenceng dari jalan Salaf. (*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.