KabarBaik.co – Pengamatan hilal atau Rukyatul Hilal awal Ramadan 1446 Hijriah di Bukit Condrodipo, Gresik, berujung nihil, Jumat (28/2) petang, Hujan yang turun saat pemantauan serta mendung tebal di ufuk barat membuat tim rukyat tidak bisa melihat hilal.
Ketua LFNU Gresik Muchyiddin Hasan, menyampaikan bahwa pemantauan dimulai pada pukul 17.52 WIB dan berakhir pukul 18.10 WIB, dengan waktu tenggelamnya hilal tercatat pada 18.06 WIB.
Namun, hasil rukyat menunjukkan bahwa tinggi hilal hanya mencapai 3 derajat 21 menit dengan elongasi 5 derajat 54 menit 23 detik. “Itu berarti masih di bawah syarat minimal imkanur rukyat, yaitu 6,4 derajat,” ujar Muchyiddin saat membacakan hasil pengamatan.
Tim rukyat yang terdiri dari 20 perukyat menggunakan berbagai metode, termasuk teleskop dan pemantauan mata telanjang, tetapi tetap tidak berhasil menangkap keberadaan hilal.
Dengan hasil ini, LFNU Gresik mengimbau masyarakat untuk menunggu keputusan resmi dari sidang isbat pemerintah pusat.
“Kami serahkan hasil ini kepada pemerintah. Masyarakat diharapkan menunggu keputusan sidang isbat untuk menentukan awal bulan,” pungkas Muchyiddin.
Sidang isbat sendiri akan menjadi penentu apakah awal bulan puasa dimulai keesokan harinya atau harus menunggu satu hari lagi sesuai metode istikmal, yakni menyempurnakan bulan sebelumnya menjadi 30 hari. (*)