KabarBaik.co – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Blitar merilis data terbaru mengenai jumlah pekerja migran asal daerah setempat. Hingga Agustus 2025, tercatat ada 157 warga Kota Blitar yang memilih bekerja di luar negeri. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Ketenagakerjaan Disnaker Kota Blitar Dwi Andri Susiono.
Menurut Dwi, sebagian besar dari mereka bekerja di sektor informal. Bidang ini memang masih menjadi pilihan utama masyarakat karena ketersediaan lapangan kerja lebih luas dan peluang penghasilan dinilai lebih besar dibanding sektor lain.
“Data kami menunjukkan ada 157 masyarakat Kota Blitar yang bekerja di luar negeri sampai Agustus ini. Negara tujuan yang paling banyak adalah Hongkong dan Taiwan,” ujarnya, Senin (15/9).
Lebih lanjut, Dwi menegaskan bahwa seluruh pekerja migran asal Kota Blitar tersebut berangkat melalui jalur resmi, yakni Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). Dengan begitu, para pekerja memiliki dokumen legal sekaligus jaminan perlindungan hukum dari negara.
“Semua yang berangkat melalui jalur resmi P3MI, sehingga memiliki dokumen lengkap dan mendapatkan perlindungan sesuai aturan,” jelasnya.
Disnaker juga mencatat, alasan utama masyarakat bekerja di luar negeri tidak lepas dari faktor ekonomi. Banyak keluarga yang berharap dapat meningkatkan taraf hidup dengan mengandalkan penghasilan dari negara tujuan. Selain itu, keterbatasan lapangan kerja lokal dan rendahnya tingkat pendidikan ikut mendorong keputusan warga menjadi pekerja migran.
“Faktor ekonomi, pendidikan, dan keterbatasan lapangan kerja menjadi alasan masyarakat memilih bekerja di luar negeri. Mereka berharap bisa meningkatkan taraf hidup keluarga melalui penghasilan yang lebih baik,” terang Dwi. (*)