KabarBaik.co- Kabar menggembirakan bagi para climber (penghobi mendaki gunung). Setelah ditutup sejak 3 Juli 2021 lalu, mulai kemarin (23/12) jalur pendakian ke Gunung Semeru, Jawa Timur, kembali dibuka. Pembukaan jalur tersebut terasa istimewa. Sebab, dilaksanakan langsung oleh Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni.
Hanya saja, jalur pendakian Gunung Semeru cuma sampai di kawasan Ranu Kumbolo. Jalur ke puncak, untuk sementara masih ditutup. ’’Pada hari ini, 23 Desember 2024, secara resmi saya nyatakan bahwa pendakian ke Gunung Semeru dibuka sampai Ranu Kumbolo,” ungkap politikus PSI itu.
Dalam kesempatan kunjungan itu, Raja Juli juga mendaki sampai ke jalur pendakian sampai ke Ranu Kumbolo. Turut bersamanya, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) E Satyawan Pudyatmoko dan Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Rudijanta Tjahya Nugraha.
Dengan dibukanya jalur pendakian tersebut, Juli Antoni berharap para pendaki dapat menikmati keindahan alam Gunung Semeru dan Ranu Kumbolo. Namun, dia mewanti-wanti agar para pengunjung selalu menjaga dan berkontribusi kelestarian lingkungan. ‘’Kami mengingatkan agar para pendaki untuk selalu mematuhi aturan yang ada, menjaga kebersihan, dan merawat fasilitas yang tersedia di Gunung Semeru,’’ ujarnya.
Dari pantauan KabarBaik.co, jarak dari kaki Gunung Semeru (dimulai dari Ranu Pani sebagai titik awal pendakian resmi) ke Ranu Kumbolo sekitar 10 kilometer. Umumnya, perjalanan ditempuh dalam waktu 3-4 jam dengan berjalan kaki. Waktu itu tempuh itu tentu bergantung pada kondisi fisik pendaki dan cuaca. Ranu Kumbolo berada di ketinggian 2.400 mdpl (meter di atas permukaan laut).
Menuju ke Ranu Kumbolo dari Ranu Pani ke Pos 1, perjalanan awal relatif landai. Melewati ladang dan perkebunan warga. Waktu tempuh sekitar 1 jam. Pos 1 ke Pos 2 (Watu Rejeng), tanjakan mulai terasa. Jalur berbatu dan sedikit terjal. Ada tempat peristirahatan di Pos 2. Waktu tempuh dari Pos 1 ke Pos 2 sekitar 45 menit sampai 1,5 jam. Lalu, Pos 2 ke Pos 3, medan bervariasi. Terkadang menanjak dan menurun. Pemandangan mulai didominasi pepohonan. Waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
Selanjutnya, dari Pos 3 ke Pos 4, jalur relatif singkat dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Setelah dari Pos 4, kemudian menuju ke Ranu Kumbolo. Jalur rerasa ada penurunan yang cukup curam Ketika menuju lembah Ranu Kumbolo. Nah, dari titik tersebut keindahan danau mulai terlihat. Waktu tempuh sekitar 30 menit.
Ranu Kumbolo merupakan danau air tawar. Luasnya sekitar 12 hektare. Airnya jernih. Memantulkan keindahan langit dan pepohonan di sekelilingnya. Momen matahari terbit dan terbenam di Ranu Kumbolo sangatlah spektakuler. Warna langit yang berubah-ubah dipadu dengan siluet gunung dan danau, menciptakan pemandangan yang memukau.
Tidak jauh dari Ranu Kumbolo, pengunjung juga mendapat suguhan padang savana luas bernama Oro-Oro Ombo. Padang rumput yang hijau dengan bunga-bunga liar yang bermekaran. Pemandangan itu menjadi daya tarik tersendiri. Karena tawaran keindahan itu, kawasan tepi Ranu Kumbolo menjadi tempat asyik dan favorit untuk berkemah. Suasana tenang dan pemandangan yang indah membuat pengalaman berkemah menjadi tak terlupakan.
Bagi penyuka foto, Ranu Kumbolo juga menawarkan banyak sekali spot foto yang menarik. Mulai dari tepi danau, padang savana, hingga pemandangan dari ketinggian. Hanya, untuk mengunjungi, tentu membutuhkan persiapan-persiapaan. Mulai dari fisik dan mental, hingga perlengkapan mendaki serta perbekalan makanan yang cukup.
Perlu dicatat, pendakian ke Ranu Kumbolo dibatasi dengan kuota 200 orang per hari. Lama waktu pendakian maksimal 2 hari 1 malam. Bagi para pendaki, mesti melakukan pendaftaran terlebih dulu. Pendaftaran dapat dilakukan melalui sistem booking online yang disediakan Balai Besar TNBTS. (*)