KabarBaik.co – Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik mencatat terjadi inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 1,28 persen pada Januari 2025, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,35. Kenaikan inflasi ini dipicu oleh melonjaknya harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran, meskipun beberapa kelompok justru mengalami deflasi. Data ini resmi dirilis oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gresik, Indriya Purwaningsih pada Senin, 3 Januari 2025.
Secara month-to-month (m-to-m), Kabupaten Gresik justru mengalami deflasi sebesar 0,37 persen. Deflasi juga tercatat secara year-to-date (y-to-d) sebesar 0,37 persen. Hal ini menunjukkan adanya penurunan harga pada bulan Januari 2025 dibandingkan bulan sebelumnya.
Inflasi y-on-y terjadi akibat kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi tertinggi dengan kenaikan sebesar 4,50 persen. Diikuti oleh kelompok pakaian dan alas kaki yang naik 1,49 persen, serta kelompok transportasi yang meningkat 1,66 persen. Kelompok pendidikan juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 2,65 persen, sementara kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 1,81 persen.
Kelompok lainnya yang turut menyumbang inflasi antara lain perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,50 persen), kesehatan (0,40 persen), rekreasi, olahraga, dan budaya (1,19 persen), serta perawatan pribadi dan jasa lainnya (1,97 persen).
Di sisi lain, dua kelompok pengeluaran justru mengalami deflasi. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan harga sebesar 7,67 persen, sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,46 persen. Penurunan ini memberikan sedikit kelegaan bagi masyarakat, terutama dalam hal biaya hidup sehari-hari.
Meskipun inflasi y-on-y menunjukkan kenaikan, deflasi m-to-m dan y-to-d pada Januari 2025 memberikan gambaran bahwa tekanan harga mulai mereda. Hal ini bisa menjadi indikator positif bagi perekonomian lokal, meskipun kenaikan harga pada kelompok makanan dan transportasi tetap perlu diwaspadai.
BPS Kabupaten Gresik menegaskan bahwa data ini akan terus dipantau untuk memastikan stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat.
“Kenaikan harga pada kelompok makanan menjadi faktor penyebab naiknya inflasi. Namun secara bersamaan, deflasi terjadi pada sektor perumahan dan listrik,”ujar Kepala BPS Kabupaten Gresik Indriya Purwaningsih,saat pers rilis, Senin (3/2).
Masyarakat diharapkan tetap bijak dalam mengelola pengeluaran, terutama pada kelompok-kelompok yang mengalami kenaikan harga signifikan.
Dengan inflasi yang masih terkendali dan deflasi pada beberapa kelompok pengeluaran, Kabupaten Gresik berhasil melewati awal tahun 2025 dengan kondisi ekonomi yang relatif stabil. Namun, tantangan ke depan adalah menjaga keseimbangan antara kenaikan harga dan daya beli masyarakat, terutama pada kelompok-kelompok pengeluaran yang rentan terhadap fluktuasi harga. (*)