KabarBaik.co- Kebakaran dan ledakan dahsyat di Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Peralatan Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) malam dilaporkan sudah aman dan dapat dikendalikan. Dalam kejadian tersebut juga dilaporkan tidak ada korban jiwa. Masyarakat setempat hanya terdampak bunyi ledakan.
Pernyataan itu disampaikan Pangdam Jaya Mayjen M. Hasan kepada awak media saat mendatangi lokasi kejadian, Sabtu (30/4) malam, seperti dalam video yang beredar. “Kami menganalisa bahwa ledakan ini dari amunisi yang kedaluwarsa yang sudah dikembalikan, dan kami sudah membuat surat untuk penghapusan sebenarnya dari awal tahun kemarin,’’ kata Hasan menjawab penyebab kejadian.
Namun, upaya penghapusan tersebut masih dalam proses, maka dikumpulkan dulu dan dirapikan satu persatu. Nah, karena amunisi itu dari bahan kimia yang sangat labil, ada kemungkinan terjadi gesekan-gesekan hingga menimbulkan asap, kemudian terjadi ledakan. Apakah ada korban? ‘’Tidak ada,’’ ungkapnya.
Di tanya upaya untuk mencegah kejadian serupa berulang di gudang lain, Hasan menyatakan, di lokasi ada sebanyak 15 gudang. Namun, pihaknya meyakini sistem penyimpanan amunisi sudah aman dan sesuai prosedur. Berada di bunker-bunker. “Jumlah amunisi yang ada di sana berkisar di angka 160 ribu jenis amunisi maupun bahan peledak,” ujarnya.
Sebelumnya, viral video terjadi kebakaran dan ledakan dahsyar dari gudang amunisi di kawasan Gunung Putri tersebut. Di video itu juga tampak sejumlah mobil kepolisian dan ambulans untuk mengevakuasi warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara itu, dilansir dari Antara, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, masih ada titik api di lokasi ledakan. ’’Kalau dari termalnya (hawa panas) tadi kita lihat, masih ada titik apinya,’’ katanya di Bogor, Minggu (31/3).
Api yang masih menyala terdeteksi dari gudang nomor enam yang meledak pada Sabtu (30/3) sekitar pukul 18.05 WIB. Untuk itu, petugas sedang berupaya memadamkan api menggunakan dua robot pemadam kebakaran. “Jangan sampai itu terjadi perambatan lagi. Maka semuanya secara simultan kita lakukan pendinginan dengan pemadaman,” katanya.
Dia menambahkan, proses pemadaman api di gudang amnusi Kodam Jaya itu tidak bisa disiram secara langsung menggunakan air. Namun, harus dengan partikel-partikel kecil dari alat yang dimiliki. “Posisinya bukan pemadaman air, tapi spray. Jadi kita buat kayak butiran kecil halus,” ujarnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin telah memastikan akan mengganti seluruh kerusakan rumah warga akibat ledakan di gudang amunisi tersebut. ‘’Masyarakat tidak perlu khawatir kalau ada kerusakan,” ungkapnya.
Petugas telah melakukan evakuasi warga yang tinggal di sekitar lokasi dengan radius 200 meter di luar tembok gudang amunisi tersebut. Bey belum bisa memastikan berapa jumlah rumah warga yang terdampak akibat ledakan. (*)