Ini Langkah Pemkot Batu Membasmi Nyamuk Penyebab Demam Berdarah

Reporter: P. Priyono
Editor: Andika DP
oleh -29 Dilihat
Fogging pemberantasan sarang nyamuk di Kota Batu. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Musim hujan yang begitu panjang tahun ini, mengakibatkan menyebarnya penyakit Demam Berdarah (DB), yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Untuk itu, Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu mengambil langkah pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk tersebut.

Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, Susana Indahwati, ada beberapa indikator yang mengharuskan dilakukan pengasapan. Di mana, pengasapan tidak bisa dilakukan dengan serta merta.

“Salah satu indikator jika angka bebas jentik dibawah 95 persen adalah kondisi berbahaya,” ujar Susana, Senin (22/4).

Baca juga:  Destinasi Membuat Keramik di Kota Batu Diminati Wisatawan dan Seniman

Sementara, menurutnya, di sekitar tempat tinggal korban angka bebas jentiknya ada di prosentase 71 persen. Sehingga perlu dilakukan pengasapan.

Susana menegaskan, dalam penanganan DB tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Namun juga oleh masyarakat melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Selain itu Puskesmas secara berkala juga melakukan pemantauan jentik bersama kader jumantik di tiap Desa/Kelurahan se Kota Batu.

“Kami juga menggencarkan sosialisasi PSN 3M. Yakni menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air dan lain sebagainya,” paparnya.

Baca juga:  Tahun Ajaran Baru, Daya Tampung SMP Negeri di Kota Batu Hanya 47 Persen

Serta, tambahnya, yaitu memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah. Karena nyamuk Aedes Aegypti bertelur di genangan air bersih.

“Sedangkan untuk plus-nya kami minta masyarakat dengan kegiatan pencegahan DBD seperti menaburkan bubuk larvasida atau abate, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk,” pungkasnya.

Baca juga:  Lantik 245 PPPK, Ini Pesan Pj Wali Kota Batu

Diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) menyebutkan sejak Januari 2024 lalu hingga 17 April 2024 ini tercatat ada 227 kasus DB, 173 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan 11 kasus Dengue Shock Syndrome (DSS).

Serta, terjadi kasus 2 kematian akibat nyamuk tersebut, yaitu di Kelurahan Temas, Kecamatan Batu dan Desa Punten, Kecamatan Bumiaji.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.