Inovatif, Mahasiswa Surabaya Olah Pepaya Bangkok Jadi Wine

oleh -3641 Dilihat
inovasi
Cleary Budiman (berkaca mata) dan Davin Varian Ikwanto Koean (kiri) saat menunjukkan cara membuat Wine dari Pepaya Bangkok

KabarBaik.co – Dua mahasiswa Petra Christian University (PCU) Surabaya, Cleary Budiman dan Davin Varian Ikwanto Koean, berhasil mengolah buah pepaya Bangkok menjadi wine berkualitas. Inovasi ini tidak hanya menawarkan solusi atas limbah pertanian akibat panen berlebih, tetapi juga memberikan nilai ekonomis baru bagi buah tropis yang sering dianggap sederhana ini.

Pepaya, buah tropis yang melimpah di Indonesia, ternyata memiliki potensi rasa yang luar biasa. Di Desa Sugihwaras, Kediri, salah satu sentra penghasil pepaya, produksi yang melimpah sering kali menekan harga pasar, merugikan petani. Kondisi inilah yang mendorong Cleary dan Davin untuk mencari cara memanfaatkan buah pepaya secara kreatif dan ekonomis.

“Melihat banyaknya buah pepaya yang terbuang akibat panen berlebih, kami mencoba mengembangkan fermentasi untuk menghasilkan wine. Langkah ini mampu memperpanjang masa simpan buah sekaligus meningkatkan nilainya,” jelas Cleary, Kamis (13/3).

Setelah melakukan berbagai uji coba pada pepaya jenis California, Hawaii, dan Bangkok, mereka menemukan bahwa pepaya Bangkok menghasilkan wine dengan rasa terbaik. “Wine dari pepaya Bangkok memiliki rasa manis yang seimbang, tingkat keasaman rendah, dan tekstur yang baik. Selain itu, aroma alkoholnya lebih halus dengan kadar sekitar 12 persen, sesuai standar wine komersial,” tambah Davin.

Proses pembuatan wine ini melibatkan fermentasi buah pepaya yang telah dibersihkan, dicampur dengan air, gula pasir, dan ragi (Saccharomyces cerevisiae). Fermentasi berlangsung selama 14 hari, diikuti proses pengendapan selama 7 hari untuk menghasilkan wine yang siap dikemas dan dikonsumsi.

Wine hasil inovasi mereka dijual dengan harga Rp150 ribu per botol (750 ml). Selain bernilai jual tinggi, inovasi ini juga diharapkan mampu memberdayakan masyarakat Desa Sugihwaras. “Inovasi ini diharapkan membantu petani mengelola hasil panen dengan lebih baik dan meningkatkan perekonomian desa,” ujar Hanjaya Siaputra, S.E., M.A., dosen pembimbing Cleary dan Davin.

Setelah menemukan formula wine yang unik, Cleary dan Davin bersiap melangkah lebih jauh. Mereka akan diwisuda pada Sabtu (15/03) mendatang, menandai awal perjalanan mereka untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi masyarakat.

Inovasi wine dari pepaya ini bukan hanya solusi atas limbah pertanian, tetapi juga bukti bahwa kreativitas dapat mengubah buah sederhana menjadi produk berkualitas tinggi.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini



No More Posts Available.

No more pages to load.