KabarBaik.co – Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kabupaten Gresik mengalami peningkatan signifikan dalam dua tahun terakhir.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Gresik, jumlah kasus influenza yang tercatat pada 2024 mencapai 62.145, naik dari 53.765 kasus pada 2023. Sementara itu, pada Januari 2025 saja, sudah ada 6.162 kasus yang dilaporkan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Gresik Puspita Wardani, mengungkapkan bahwa sebaran kasus ISPA hampir merata di seluruh wilayah Gresik.
“Salah satu faktor utama yang memicu peningkatan kasus ISPA adalah polusi udara. Selain itu, perubahan cuaca yang cepat turut meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini,” jelasnya, Kamis (13/3).
Polusi udara di perkotaan dan kawasan industri Gresik diduga menjadi pemicu utama lonjakan kasus ISPA. Partikel berbahaya dari asap kendaraan, pabrik, dan aktivitas pembakaran terbuka memperburuk kualitas udara, memudahkan virus dan bakteri menyebar.
Untuk mengurangi risiko, Dinkes Gresik mengimbau masyarakat mengambil langkah pencegahan. “Menggunakan masker saat keluar rumah sangat disarankan untuk menyaring partikel berbahaya di udara,” ujar Puspita.
Selain itu, menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum makan, mandi setelah bepergian, serta menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit juga penting untuk mencegah penyebaran ISPA.
Dinkes juga menyarankan masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh dengan pola makan sehat dan cukup hidrasi. “Konsumsi makanan bergizi seimbang dan minum air minimal dua liter per hari dapat membantu tubuh melawan infeksi,” tambahnya.
Sebagai langkah tambahan, warga dianjurkan untuk berolahraga di dalam ruangan guna menghindari paparan polusi, serta menggunakan pembersih udara (air purifier) di rumah untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
Dengan angka kasus yang terus meningkat, Dinkes Gresik berharap masyarakat lebih waspada terhadap ISPA dan menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit ini.(*)