IPAL Komunal Dibangun di Sentra UMKM Tahu Jombang

oleh -104 Dilihat
WhatsApp Image 2025 09 16 at 2.04.02 PM
Peletakan batu pertama pembangunan Ipal komunal industri tahu di Jombang (Teguh Setiawan)

KabarBaik.co – Pemkab Jombang bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mulai membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal untuk industri tahu di Desa Mayangan, Jogoroto, Jombang.

Groundbreaking dilakukan secara simbolis bersama penanaman pohon oleh jajaran KLHK, PGN, serta Bupati Jombang Warsubi dan Forkopimda. Acara ini digelar di sentra UMKM tahu yang selama ini dikenal sebagai penghasil limbah cukup besar.

Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air KLHK Tulus Laksono mengungkapkan bahwa limbah dari industri tahu telah menjadi perhatian serius sejak 2024. Limbah ini dinilai mengancam kualitas air Sungai Brantas dan berpotensi menimbulkan konflik sosial.

“Industri tahu di Desa Mayangan menghasilkan 1,2 juta liter air limbah per hari. Ini ancaman serius bagi Sungai Brantas yang menopang kehidupan jutaan warga Jawa Timur,” kata Tulus.

Berdasarkan data KLHK, beban pencemar dari industri tahu di Jogoroto mencapai 1.533 ton BOD per tahun. Dengan adanya IPAL komunal ini, volume limbah ditargetkan turun dari 1.260.000 liter menjadi 995.600 liter per hari, dan beban pencemar ditekan hingga 969,44 ton BOD per tahun.

Pembangunan IPAL ini didanai dari program CSR PGN senilai Rp 7,7 miliar. Selain IPAL, program ini juga mencakup pemanfaatan eceng gondok dan minyak jelantah untuk biofuel serta pengembangan energi terbarukan.

Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN, Rahmat Hutama, mengatakan program ini merupakan bagian dari komitmen PGN sebagai subholding Pertamina untuk mendukung energi bersih dan ekonomi hijau berbasis UMKM.

“Melalui CSR, kami ingin hadirkan solusi lingkungan yang juga memperkuat ekonomi lokal,” ujar Rahmat.

Sementara itu, Bupati Jombang Warsubi menyebut industri tahu telah menjadi ikon ekonomi lokal sejak 1970-an. Saat ini, terdapat 88 unit usaha tahu tersebar di tiga desa: Mayangan, Sumbermulyo, dan Ngumpul.

Namun, limbah yang dihasilkan mencapai 1,76 juta liter per hari, sebagian besar mengalir ke sungai tanpa pengolahan.

“Pemkab Jombang berkomitmen menangani limbah melalui pembangunan IPAL, pemanfaatan biogas, dan penguatan koperasi pengrajin tahu,” tegas Warsubi.

KLHK juga mendorong para pelaku usaha tahu untuk lebih efisien dalam penggunaan air dan mengelola limbah secara mandiri melalui paguyuban atau koperasi, agar pengelolaan limbah berjalan berkelanjutan.

Pembangunan IPAL ini ditargetkan rampung dan mulai beroperasi penuh pada tahun 2026. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.