Jadi Destinasi Wisata Budaya Jawa, Inilah Daya Tarik Grebeg Ketupat Syawal 1446 H di Kota Batu

oleh -194 Dilihat
WhatsApp Image 2025 04 12 at 11.47.23
Gunungan ketupat yang diarak dalam Grebeg Ketupat Syawal 1446 H di Kota Batu. (Foto: P. Priyono)

KabarBaik.co – Di tengah guyuran hujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menggelar Grebeg Ketupat Syawal 1446 H di Alun-alun Kota Batu. Meski demikian, acara tersebut penuh sesak dengan antusias tinggi penonton baik warga lokal maupun wisatawan yang berebut berkah.

Kegiatan dimulai dengan arak-arakan gunungan ketupat hingga tari-tarian dari rumah dinas Wali Kota Batu menuju alun-alun. Para peserta mulai dari kelompok seni Islami Terbang Jidor, seni Sangga Braja, drumband Islami Anshor, seni tradisi, seni musik percussion Blegur Kompeni sampai kelompok seni Gembung Hakaryo ikut meramaikan Grebeg Ketupat Syawal 1446 H.

“Ini bukti Kota Batu tak melupakan budaya. Grebeg Ketupat bukan sekadar acara seremonial. Tapi adalah ritual syukur, simbol persatuan dan bukti bahwa Kota Batu tetap kuat di atas tradisi,” kata Wali Kota Batu, Nurochman yang ikut hadir dalam kegiatan tahunan tersebut.

Menurut Nurochman, Grebeg Ketupat Syawalan merupakan perwujudan dari kebersamaan dan kekayaan budaya yang dimiliki masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Batu. Diharapkan kegiatan ini semakin memperkuat tradisi, rasa persatuan, dan kebersamaan di antara semua masyarakat.

“Kami juga berharap dengan diadakan setiap tahun. Dengan begitu kekayaan budaya dan tradisi yang telah turun temurun bisa diwariskan kepada anak cucu. Serta sebagai suatu ide gagasan dan semangat bersama untuk nguri-uri budaya,” harap Nurochman.

Sementara itu, Kepala Disparta Kota Batu, Onny Ardianto mengatakan, Grebeg Ketupat Syawal 1446 H merupakan kegiatan tradisi budaya Kota Batu guna melestarikan tradisi Jawa yang telah turun temurun dalam mensyukuri nikmat datangnya Hari Raya Idul Fitri.

Kegiatan ini disimbolkan dengan membuat tumpeng gunungan kupat dan aneka hasil bumi berukuran besar, untuk diarak dengan diiringi musik dan tari tradisional Islami.

“Selanjutnya selesai arak arakan, Gunungan Tumpeng Kupat tersebut dibagikan kepada masyarakat atau disebut Grebeg Ketupat. Tujuan kegiatan ini untuk mensyukuri nikmat hadirnya Idul Fitri bagi umat Islam dan dirayakan dalam suasana penuh kerukunan dan persaudaraan,” ujar Onny, Sabtu (12/4).

Menurut Onny, Grebeg Ketupat Syawal 1446 H yang mengangkat tema ‘Mewujudkan Kerukunan dan Persaudaraan Masyarakat Kota Wisata Batu’ sebagai upaya Disparta Kota Batu dalam melestarikan budaya Jawa yang adi luhung untuk generasi sekarang dan generasi masa yang akan datang.

“Tradisi ini juga untuk mewujudkan event baru sebagai ikon kegiatan tradisi budaya berbasis Islami yang berkembang dan rutin setiap tahun dilaksanakan dan untuk dapat menjadi daya tarik wisata di Kota Batu,” tandas Onny. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.