Jawa Timur Pacu Produksi Beras Tambahan 2 Juta Ton untuk 2025

oleh -251 Dilihat
IMG 20250225 WA0045 1
Diskusi Panel bertajuk "Jawa Timur Menuju Swasembada Pangan Nasional 2027” di Surabaya

KabarBaik.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja keras untuk mencapai target tambahan produksi beras konsumsi sebanyak 2 juta ton yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2025. Target ini merupakan bagian dari upaya nasional menuju swasembada pangan.

“Kami berupaya keras memenuhi target tambahan produksi beras konsumsi sebanyak 2 juta ton dari produksi 2024 yang mencapai 5,3 juta ton,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Jatim, Heru Suseno dalam Diskusi Panel bertajuk Jawa Timur Menuju Swasembada Pangan Nasional 2027 di Surabaya, Selasa (25/2).

Heru menjelaskan, tambahan target tersebut diberikan Kementerian Pertanian karena Jawa Timur memiliki kemampuan produksi beras yang konsisten melebihi kebutuhan konsumsi.

“Rata-rata, produksi beras konsumsi di Jawa Timur surplus. Tahun lalu, kami memproduksi 5,3 juta ton beras, sementara kebutuhan konsumsi hanya sekitar 4,5 juta ton. Surplus ini memungkinkan kami untuk mengekspor ke provinsi lain,” ungkapnya.

Menurut Heru, untuk memenuhi target tersebut, Jawa Timur akan fokus pada intensifikasi pertanian padi. Pasalnya, penambahan luas lahan sawah tidak lagi memungkinkan.

“Saat ini, dari luas lahan sawah sebesar 1,62 juta hektare, petani mampu menghasilkan 9,2 juta ton gabah kering giling atau setara 5,3 juta ton beras konsumsi. Namun, indeks pertanaman (IP) padi di Jatim masih berada di angka 1,95. Kami menargetkan pencapaian IP hingga 2,8 untuk merealisasikan tambahan produksi 2 juta ton,” jelasnya.

Langkah ini dinilai strategis, mengingat keterbatasan infrastruktur dan lahan yang tersedia. Selain itu, Heru juga menegaskan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk mencapai target tersebut.

Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim yang turut hadir dalam diskusi menyampaikan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan dukungan kebijakan yang menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas pembangunan nasional.

“Pertanian harus diperlakukan setara dengan sektor kesehatan dan pendidikan. Perlu ada undang-undang khusus yang melindungi anggaran pertanian dari pemotongan. Hal ini penting mengingat banyak rakyat bergantung pada sektor ini, serta untuk mendukung misi pemerintahan Prabowo Subianto yang menjadikan ketahanan pangan sebagai prioritas utama,” tegasnya.

Dari sisi penyediaan sarana produksi, PT Pupuk Indonesia menyatakan kesiapan mereka mendukung upaya peningkatan produksi beras di Jawa Timur.

“Tahun 2025, alokasi pupuk subsidi untuk Jatim mencapai 1.882.275 ton, terdiri atas Urea 940.258 ton, NPK 783.424 ton, Kakao khusus 824 ton, dan pupuk organik 157.767 ton,” ujar Manajer Penjualan Wilayah Jatim 3 PT Pupuk Indonesia Wilayah 4, Sri Purwanto.

Meskipun alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2024, PT Pupuk Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung para petani.

“Stok pupuk bersubsidi saat ini mencukupi, dan kami siap memberikan tambahan alokasi jika diperlukan untuk membantu para petani mencapai target produksi,” tambahnya.

Dengan berbagai langkah strategis dan dukungan lintas sektor, Jawa Timur optimistis dapat memenuhi target tambahan produksi beras sebesar 2 juta ton pada tahun 2025, sebagai bagian dari kontribusi terhadap swasembada pangan nasional.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.