Jejak Koperasi Pertama di Lumajang, Fakta Sejarah Koperasi Lumbung Rukun Tani Terungkap

oleh -82 Dilihat
Peneliti Sygma Research and Consulting, Ken Bimo Sultoni, menyerahkan dua dokumen (Buku Koperasi dan Hasil Riset) kepada Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, didampingi Rachmad (Peneliti Sygma), Thoyib (Tokoh Masyarakat Lumajang) dan Yuristiarso (PWI Jatim).

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten Lumajang menyambut antusias temuan sejarah terkait cikal bakal koperasi pertama di wilayahnya, Koperasi Lumbung Rukun Tani, yang berdiri di Desa Rowokangkung, Kecamatan Rowokangkung, pada era 1930-an. Fakta ini terungkap dalam audiensi Tim Peneliti Sygma Research and Consulting (SRC) bersama Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, di ruang kerja bupati pada Jumat (14/3).

Dalam pertemuan tersebut, Tim Peneliti SRC menyerahkan buku 10 Tahun Koperasi 1930-1940 karya RM Margono Djojohadikusumo, terbitan Balai Pustaka tahun 1941. Buku ini mencatat keberadaan Koperasi Lumbung Rukun Tani di Lumajang yang diduga menjadi koperasi pertama di wilayah tersebut.

“Maturnuwun sanget kepada Tim SRC yang telah memberikan kejutan besar ini. Fakta sejarah ini luar biasa dan akan kami dalami lebih lanjut,” ujar Bupati Lumajang, yang akrab disapa Bunda Indah. Ia juga menilai temuan ini relevan dengan upaya nasional dalam menghidupkan kembali koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan.

Koperasi Lumbung Rukun Tani diperkirakan berdiri pada 1930-an, masa awal penerapan regulasi koperasi oleh pemerintah Hindia Belanda. Menurut Ken Bimo Sultoni, peneliti SRC sekaligus dosen Universitas Negeri Surabaya, RM Margono Djojohadikusumo, seorang pegawai di bidang kredit dan perbankan pada masa Hindia Belanda, memainkan peran penting dalam pengembangan koperasi di Jawa Timur, termasuk di Lumajang.

“Ini adalah fakta menarik dari buku yang ditulis oleh kakek Presiden Prabowo Subianto, RM Margono. Kami akan melanjutkan riset lebih dalam untuk menemukan lokasi pasti koperasi tersebut,” kata Bimo di Sekretariat PWI Lumajang.

Bupati Indah Amperawati mendukung penuh riset lanjutan terkait koperasi ini. “Kami akan melacak lebih dalam jejak sejarah Koperasi Lumbung Rukun Tani. Fakta ini menjadi salah satu kebanggaan Lumajang dalam bidang ekonomi kerakyatan,” ungkapnya.

Riset ini merupakan bagian dari upaya Sygma Research and Consulting untuk mengungkap kontribusi besar RM Margono, pendiri Bank Nasional Indonesia (BNI), yang juga dikenal sebagai perintis ekonomi kerakyatan di Indonesia. Tim SRC mengusulkan agar RM Margono mendapatkan gelar pahlawan nasional atas jasanya dalam membangun fondasi ekonomi Indonesia.

“Margono adalah sosok yang berjasa besar dalam pengembangan ekonomi kerakyatan, terutama melalui koperasi. Kami ingin memastikan kontribusinya diakui secara nasional,” ujar Bimo.

Selain RM Margono, SRC juga meneliti tokoh-tokoh lain yang berkontribusi besar bagi bangsa namun kurang terekspos, seperti RM Sosrokartono, Tan Malaka, dan K’Tut Tantri.

Dengan dukungan Pemkab Lumajang, riset ini diharapkan dapat mengungkap lebih banyak fakta sejarah sekaligus menginspirasi revitalisasi koperasi sebagai bagian dari ekonomi kerakyatan.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.