KabarBaik.co – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengupayakan penggabungan pasangan terpisah dalam beberapa hari ke depan. Pasangan terpisah ini diharapkan bisa bergabung kembali dalam menunaikan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief menyampaikan, PPIH Arab Saudi tengah berkoordinasi dengan sektor-sektor jemaah haji di Makkah terkait dengan usulan penggabungan pasangan terpisah antarsyarikah. Data itu akan disampaikan ke Syarikah untuk ditindaklanjuti.
”Penggabungan tersebut bisa diupayakan dengan penempatan jemaah dalam satu tenda, beda tenda tapi dalam satu maktab yang sama, atau letak tenda yang tidak berjauhan,” kata Hilman ketika meninjau lokasi tenda Mina, Makkah, seperti dilansir dari laman resmi Kemenag, Rabu (28/5).
Hilman memberikan pemahaman kepada jemaah bahwa penggabungan bukan berarti harus satu tenda. “Misalkan untuk suami istri, mereka bisa digabung kembali, tapi di tenda yang terpisah. Karena tenda perempuan dan laki-laki dipisah. Seperti di hotel kan juga begitu,” ucapnya.
Menurut Hilman, jemaah terpisah ini bisa bergabung kembali ketika Armuzna dalam artian berkegiatan bersama ketika di luar tenda. ”Misalkan suami istri, mereka bisa keluar tenda bersama saat cuaca tidak panas, atau ketika melempar jumrah, mereka bisa berangkat bersama,” kata Hilman.
Hilman menjelaskan, upaya penggabungan akan dilakukan dalam tiga hari ke depan, baik untuk suami istri, pendamping lansia serta anak kandung dan orang tua. “Ini untuk memudahkan mereka menunaikan ibadah Armuzna,” tandas Hilman. (*)