KabarBaik.co – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi melakukan terus melakukan pemantauan harga-harga jelang bulan suci ramadan.
Dijelaskan bahwa kini ada beberapa kebutuhan pokok yang mulai merangkak naik. Catatan dinas beberapa komoditi yang mulai terpantau naik diantaranya cabai rawit yang kini menyentuh Rp 91.600 per kg dari sebelumnya Rp 85.600 per kg.
Minyak goreng curah kini dijual Rp 19.300 per liter, naik dari Rp 19.200. Sedangkan minyak goreng kemasan sederhana dan kemasan premium stagnan di harga Rp 18.250 dan Rp 20.800.
Daging ayam ras naik dari Rp 32.800 menjadi Rp 33.000 per kg. Telur ayam ras juga mengalami kenaikan. Kini harganya Rp 29.400 per kg, sebelumnya masih di angka Rp 28.900 per kg.
“Kami terus pantau perkembangan harga bahan pokok,” kata Nanin, Kamis (27/2).
Untuk menyetabilkan harga, dinas juga berencana mengajukan operasi pasar murah ke Bulog. Rencananya opperasi pasar digelar H-1 puasa. Selain itu, dinas akan kembali bersurat ke Bulog Banyuwangi supaya di bulan Rumadan operasi pasar tetap ada.
“Harga tidak bisa kami kendalikan sepenuhnya karena mekanisme pasar, terutama di momen tertentu seperti Ramadan dan Idul Fitri. Tapi operasi pasar bisa membantu menekan lonjakan harga,” jelasnya.
Meski beberapa bahan pokok mengalami kenaikan, namun, kata Nanin, stok bahan pokok di Banyuwangi dipastikan aman.
“Banyuwangi termasuk produsen bahan pokok. Bahkan, kita menyuplai beras, sayur, dan cabai ke Bali serta Pasar Kramat Jati Jakarta,” katanya.
Nanin mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam konsumsi, terutama saat harga minyak goreng naik. Alternatif menu masakan bisa menjadi solusi.
“Masyarakat Banyuwangi cukup pintar. Jika minyak mahal, mereka memilih menu lain seperti pepes, pindang koyong, atau pecel pitik,” tambahnya.
Terkait stock LPG, Nanin memastikan bahwa stockya aman selama ramadan hingga lebaran. Ia menyebut kuota tahunan elpiji 3 kg Banyuwangi di 2025 mencapai 57.100 metrik ton (MT) atau setara dengan 19 juta tabung.
Sedangkan rata-rata kebutuhan elpiji 3 kg mencapai 1.586.166 tabung per bulan. Sehingga stok selama Ramadan dan Lebaran dipastikan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Harga elpiji 3 kg di Jawa Timur juga mengalami penyesuaian, naik dari Rp16.000 menjadi Rp18.000 sesuai peraturan gubernur (Pergub) yang berlaku sejak 15 Januari 2025.
“Insya Allah stok aman karena kuotanya tidak berubah. Kami telah meminta agen memastikan distribusi lancar,” terangnya.
Nanin menambahkan, menjelang libur Lebaran dinas akan mengkaji kebutuhan dan mengusulkan penambahan kuota elpiji kepada pertamina.
Penambahan kuota, kata Nanin, akan diusulkan sekitar 100-150 persen agar selama libur Lebaran warga tidak kekurangan stok elpiji.
“Jangan sampai libur Hari Raya ada kekurangan stok di masyarakat. Karena harus diantisipasi droping di agen ke pangkalan,” jelas Nanin.(*)