KabarBaik.co – Fatwa haram yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim dan larangan oleh polisi terkait sound horeg mulai berdampak pada sektor ekonomi masyarakat kecil. Sejumlah pengusaha sound horeg di Jombang mengaku terpukul, bahkan nyaris kehilangan seluruh sumber penghasilan.
Salah satunya adalah Lutfi Rosadi, pengusaha lokal penyedia jasa sound horeg di kawasan Jombang. Lutfi mengungkapkan sejak fatwa itu mencuat, pesanan untuk acara rakyat seperti dangdutan, pentas seni, dan hajatan nyaris tak ada.
“Awal tahun job masih penuh, tapi sekarang nyaris tidak ada. Kami bingung harus bagaimana,” ujar Lutfi kepada KabaBaik.co, Selasa (22/7).
Lutfi mengatakan kondisi ini sangat memukul para pelaku usaha yang selama ini menggantungkan hidup dari sektor hiburan rakyat. Terlebih, momen perayaan 17 Agustus yang biasanya menjadi puncak musim orderan, tahun ini justru sepi total.
Tak hanya soal penghasilan, Lutfi juga mengkhawatirkan stigma negatif yang kini mulai dilekatkan pada profesinya sebagai penyedia sound system. Menurutnya, banyak pihak yang langsung menilai buruk tanpa memahami realitas di lapangan.
“Ini bukan cuma tentang hiburan, tapi juga tentang ekonomi. Banyak orang menggantungkan hidup dari sini,” ungkapnya.
Lutfi berharap pemerintah dan pihak berwenang tidak serta-merta melarang total praktik hiburan rakyat seperti sound horeg. Ia meminta adanya pendekatan yang lebih bijak melalui pembinaan dan penertiban, bukan larangan menyeluruh.
“Kalau ada yang dianggap meresahkan, tolong ditertibkan, bukan langsung dilarang total. Harapan kami ada pembinaan, bukan hanya vonis haram,” tegasnya.
Para pelaku usaha sound horeg kini berharap adanya titik temu antara penegakan ketertiban dan keberlangsungan ekonomi rakyat kecil. Bagi mereka, hiburan rakyat bukan sekadar musik, tapi juga soal dapur yang harus tetap mengepul. (*)
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini