KabarBaik.co- Penantian Panjang itupun akhirnya datang juga. Setelah berjuang dan menunggu selama 18 tahun, PSIM Yogyakarta resmi mengunci satu tiket promisi ke Liga 1 Indonesia musim depan. Di babak final Liga 2, tim berjuluk Laskar Mataram itu bakal menantang Bhayangkara FC.
Bertanding melawan PSPS Pekanbaru, Senin (17/2) sore, PSIM sukses meraih kemenangan dengan skor 2-1. Dua gol itu diciptakan Rafael Rodriguez dan Roken Tampubolon. Satu gol balasan dari PSPS tercipta dari kaki Ilham Fathoni.
Gol awal PSIM dari hasil tendangan penalty menit ke-10. Ini setelah Donny Monim, pemain PSPS, dianggap melanggar Rafael Rodriguez di kotak terlarang. Wasit pun menunjuk titik putih. Rafael pun yang menjadi eksekutor sukses melaksanakan tugas hingga papan skor berubah menjadi 1-0 untuk PSIM.
Nahas, di menit ke-32, PSPS harus menjalani laga dengan 10 pemain. Iman Faturohman menarik penyerang PSIM. Karena Rafael merupakan orang terakhir, Iman pun diganjar kartu merah. Unggul pemain, PSIM terus berupaya mendominasi permainan.
Namun, berselang beberapa menit berselang atau menit ke-36, PSIM giliran mendapat hukuman penalti. Sunni Hizbullah melakukan pelanggaran pada Ilham Fathoni, pemain PSPS, di dalam kotak penalti. Ilham mampu menunaikan tugasnya dengan sempurna. Skor pun berubah 1-1 hingga babak pertama selesai.
Pada menit ke-69, PSIM nyaris menambah gol. Tendangan bebas Omid Popalzay membentur mistar gawang PSPS. Dan, PSIM kembali berhasil unggul pada menit ke-87. Roken Tampubolon melalui serangan balik cepat, sukses menerobos pertahanan lawan dan menciptakan gol.
Hingga pertandingan selesai, skor 2-1 untuk keunggula PSIM tidak berubah. Dengan tambahan tiga poin itu, finis teratas di klasemen Grup X Liga 2 dengan total 15 poin. Adapun PSPS berada di posisi kedua dengan 9 poin.
Sukses menjadi juara grup, PSIM pun mengunci satu tiket promosi ke Liga 1 musim depan. Untuk menentukan siapa jawara di Liga 2, PSIM akan berduel di babak final melawan Bhayangkara FC, yang juga mantan penghuni lama di Liga 1 Indonesia. Laga final akan berlangsung pada 25 Februari 2025 mendatang.
Sementara itu, kepastian PSIM promosi ke Liga 1 pun disambut meriah Brajamusti, sebutan supporter PSIM. Seusai pertandingan, ribuan pendukung Laskar Mataram itu tumpah ruah di tengah kota Yogyakarta untuk merayakan kesuksesan tersebut. Mereka pantas berbangga. Pasalnya, penantian untuk bisa kembali ke kasta tertinggi akhirnya terwujud.
Di balik sukses PSIM kembali ke Liga 1, tentu tidak lepas dari peran Yuliana Tasno alias Liana Tasno. Ia adalah merupakan pucuk pimpinan manajemen PSIM Yogyakarta. Perempuan kelahiran 19 Juli 1984 itu menjadi direktur utama sejak 2023 lalu. Secara struktural posisi direktur utama di PSIM Yogyakarta lebih tinggi dari Chief Executive Officer (CEO).
Awalnya, Liana Tasno menjabat sebagai Plt Dirut pada awal tahun 2023. Kemudian, mendapat kepercayaan penuh dari investor dan komisaris PSIM sejak Juli 2023. Sebagai direktur utama, tugas Liana Tasno mulai dari pengembangan bisnis, direct football, keuangan, operasional tim, hingga marketing.
Sebetulnya, Liana Tasno bukan orang asing di PSIM Yogyakarta. Ia sempat sempat menjabat Deputy Commercial Director sejak 2019. Kemudian berganti menjadi Direktur Bisnis pada 2021, dan 2023 resmi menjabat direktur utama.
Nama Liana Tasno juga sudah cukup dikenal di kalangan sepak bola nasional atau PSSI. Pada 2017, ibu dua anak itu pernah menjadi Commercial Manager Timnas Indonesia. (*)