KabarBaik.co – Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada Jumat (20/9) pagi melakukan kunjungan ke Pasar Dukuh Kupang, Surabaya.
Dalam kunjungannya, Presiden melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok dan berinteraksi langsung dengan para pedagang dan masyarakat. Salah satu perhatian Presiden adalah harga telur dan cabai rawit yang dianggapnya terlalu rendah.
Kehadiran Presiden Jokowi dan Ibu Negara disambut meriah oleh ratusan warga dan pedagang yang sudah menunggu sejak pagi. Beberapa warga bahkan berkesempatan menerima kaos dan paket sembako yang dibagikan oleh Jokowi sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat.
“Saya mampir untuk melihat harga-harga di pasar, semua saya lihat baik. Tapi harga telur ini terlalu rendah, hanya 24 ribu per kilogram, dan cabai rawit juga 35 ribu. Saya menduga pasokan yang terlalu banyak menjadi penyebabnya,” ujar Jokowi.
Selain telur dan cabai rawit, Jokowi juga mengecek harga kebutuhan pokok lainnya. Ia mencatat bahwa harga bahan pokok di Pasar Dukuh Kupang secara umum stabil, namun ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga. Menurut Jokowi, stabilitas harga ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat.
Seorang pedagang telur, Nibras Dewi mengungkapkan bahwa harga telur ayam super saat ini dijual di kisaran 26 ribu per kilogram, sedikit lebih tinggi dari harga yang disampaikan Presiden.
“Sudah tiga hari ini harga telur tidak naik atau turun, masih di 26 ribu. Sebelumnya sempat 24-25 ribu, dan biasanya harga telur bisa mencapai 29-30 ribu per kilogram,” ujar Nibras.
Harga bawang merah dan bawang putih juga mengalami fluktuasi. Nibras menyebut, harga bawang merah turun menjadi 25 ribu rupiah per kilogram, setelah sebelumnya berada di kisaran 30 ribu rupiah. Sementara itu, bawang putih masih stabil di harga 38 hingga 40 ribu rupiah per kilogram, tergantung kualitasnya.
Sementara itu, harga cabai rawit yang menjadi perhatian Presiden Jokowi saat ini berada di angka 35 ribu rupiah per kilogram. Para pedagang menganggap harga tersebut masih cukup stabil, meskipun beberapa waktu lalu sempat naik tajam akibat kurangnya pasokan di pasar. (*)