KabarBaik.co – Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo kembali bertemu dan berdiskusi dengan anggota organisasi masyarakat khususnya di bidang keagamaan. Kali ini, ia ditemani oleh Wakil Wali Kota M Nawawi, berkesempatan untuk menyambangi pengurus dan anggota Muslimat NU di Aula PCNU Kota Pasuruan, Selasa (23/9).
Kegiatan menjumpai organisasi perempuan Nahdlatul Ulama (NU) ini merupakan lanjutan dari upaya penguatan sinergitas pemerintah dan organisasi kemasyarakatan bidang keagamaan dalam menjaga moderasi dan harmonisasi warga.
Di hadapan para panggota Muslimat, Mas Adi menekankan dalam menjaga harmonisasi di tengah warga Kota Pasuruan, salah satu upaya yang dilakukan adalah perlu untuk lebih bijak dalam bermedia sosial.
Menurutnya, media sosial sebagai salah satu produk modernisasi, yang selain memiliki dampak positif juga mempunyai pengaruh negatif.
‘’Media sosial sebagai produk digitalisasi, Bagai pedang bermata dua. Ada efek positif dan negatif. Kami harap, warga Kota Pasuruan bisa bijak untuk memilih dampak positifnya’’, ujar Mas Adi.
Ia menuturkan bahwa media sosial akhir-akhir ini kerap menjadi sarana untuk melakukan provokasi. Banyak contoh nyata, orang yang terlihat diam dan seperti tidak berpotensi melakukan provokasi secara terang-terangan, namun di balik diamnya, ternyata jari-jarinya yang memainkan hasutan melalui media sosial.
‘’Seperti kejadian maraknya demonstrasi beberapa waktu lalu, provokasi dan pengumpulan massa ternyata dilakukan salah satunya lewat live Tiktok, bukan melalui cara konvensional secara terbuka misalnya’’, imbuh Mas Adi
Lebih lanjut, Mas Adi menyampaikan bahwa pemerintah Kota Pasuruan sedang berupaya kuat untuk membentengi warga Kota Pasuruan, khususnya generasi pelajar, dengan pendidikan terintegrasi sesuai kearifan lokal
‘’Kita tahu bahwa Kota Pasuruan dikenal sebagai Kota Santri. Bukan hanya simbol, tapi juga kita upayakan agar itu semua dapat tercermin melalui kehidupan sosial, ekonomi, serta kemasyarakatan yang dekat dengan spirit keagamaan sehingga bermuara pada tercapainya kesalehan sosial’,” urai Mas Adi.
Kesalehan sosial menurutnya akan membentengi warga Kota Pasuruan dari pengaruh buruk modernisasi termasuk media sosial. Mas Adi menilai agar mampu memilah dengan baik konten-konten media sosial yang berseliweran di jagat maya, maka harus ditanamkan kepribadian yang baik terlebuh dahulu.
Ia berharap sinergi pemerintah dengan Muslimat terus terjalin untuk menguatkan harmoni di tengah masyarakat.
‘’Terimakasih kepada Muslimat yang selama ini punya program kegiatan dan diikuti animo yang tinggi, turut serta menguatkan sumber daya manusia seusai kebutuhan saat ini’,” pungkas Mas Adi.(*)






