KabarBaik.co – Kereta api (KA) Sancaka Utara yang tidak beroperasi selama beberapa tahun akhirnya kembali melayani penumpang. KA rute Cilacap-Surabaya yang melintasi Bojonegoro-Jogja ini masuk dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya, Luqman Arief mengatakan, PT KAI (Persero) akan menerapkan Gapeka 2025 mulai 1 Februari. Penerapan Gapeka 2025 ini juga akan berdampak terhadap perjalanan kereta api di wilayah KAI Daop 8 Surabaya.
Luqman menjelaskan, Gapeka adalah pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api yang digambarkan dalam bentuk garis yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api. Mulai dari berangkat, berhenti, datang, bersilang, dan penyusulan, yang digambarkan secara grafis untuk pengendalian perjalanan kereta api.
”Salah satu manfaat yang dapat dirasakan pelanggan pada Gapeka 2025 adalah efisiensi waktu perjalanan KA. Terdapat efisiensi waktu perjalanan KA jarak jauh sebesar 440 menit/hari. Rinciannya efisiensi 54 menit pada KA Argo, 82 menit pada KA eksekutif, 239 menit pada KA eksekutif campuran, dan 65 menit pada KA ekonomi,” ujar Luqman, Kamis (16/1).
Pada Gapeka 2025 terdapat KA jarak jauh baru keberangkatan Daop 8 Surabaya, yakni :
- KA Harina Pagi (Bandung-Cikampek-Surabaya Pasarturi) PP
- KA Mutiara Timur (Surabaya Pasarturi-Ketapang)
- KA Sancaka Utara Fakultatif (Cilacap-Solo Balapan-Gundih-Surabaya Pasarturi) PP
- KA Ijen Ekspres Fakultatif (Malang-Ketapang) PP
- KA Argo Anjasmoro Fakultatif (Surabaya Pasarturi-Gambir) PP
Menurut Luqman, terdapat dua KA yang melintas dan berhenti di Stasiun Bojonegoro. Di antaranya KA Sancaka Utara Fakultatif dan KA Harina Pagi. “Betul (keduanya melintas dan berhenti di Stasiun Bojonegoro),” jelasnya.
Beroperasinya KA Sancaka Utara ini disambut gembira masyarakat Bojonegoro dan Tuban, khususnya mahasiswa yang berstudi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka akan lebih mudah untuk mendapatkan tranportasi menuju Yogyakarta.
Seperti yang dikatakan mahasiswa asal Kecamatan Singgahan, Tuban, Ciput Dian Naba’in. Menurutnya, adanya KA rute Bojonegoro-Jogja sangat bermanfaat baginya. Karena selama ini dirinya harus pergi ke Stasiun Ngawi terlebih dahulu untuk mendapatkan KA jurusan Jogja.
“Itu yang kami butuhkan, karena Bojonegoro-Jogja nggak ada akses kereta. Harus ke Ngawi dulu atau transit Surabaya atau Semarang,” ungkap gadis yang berstudi di Jogja ini. (*)