KabarBaik.co – Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono, memimpin langsung pelaksanaan patroli preemtif dan preventif di sejumlah titik rawan aksi premanisme di wilayah Kota Malang, pada Sabtu malam (10/5). Kegiatan tersebut dalam upaya menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif.
Patroli ini merupakan bagian dari operasi berantas premanisme yang digelar serentak jajaran Kepolisian Republik Indonesia selama Mei 2025, mulai tanggal 1 hingga 30 Mei. Fokus utamanya adalah mencegah aksi kriminal seperti pemalakan, pungutan liar, intimidasi, tawuran, penyalahgunaan miras, hingga kepemilikan senjata tajam.
“Patroli ini menjawab keresahan masyarakat sekaligus menekan potensi gangguan keamanan. Targetnya adalah terciptanya zero premanisme di wilayah hukum Polresta Malang Kota,” ujar Kombes Pol Nanang.
Patroli dilakukan secara terstruktur dengan melibatkan satuan gabungan dari Sabhara, Reskrim, Intelkam, Satreskoba, Binmas, Satlantas serta dukungan penuh dari Polsek jajaran. Dalam kegiatan ini, Kapolresta turut didampingi oleh Waka Polresta Malang Kota AKBP Oskar Syamsuddin dan seluruh pejabat utama (PJU) Polresta.
Menurut Nanang, titik patroli yang dinilai rawan tindakan premanisme di Kota Malang, di antaranya SPBU Ciliwung, Kopian Sudimoro, Taman Krida Budaya, Jalan Gatot Subroto, Alun-alun Merdeka, depan The Nine, dan Kawasan Heritage.
Nanang mengatakan, selain tindakan patroli, pihak kepolisian juga mengedepankan upaya edukatif melalui sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat terkait bahaya premanisme dan pemerasan. “Kami mengapresiasi peran serta masyarakat yang aktif memberikan informasi melalui kanal resmi seperti layanan 110, media sosial, hingga WhatsApp pengaduan Polresta di nomor 081137802000,” jelasnya.
Nanang menegaskan bahwa keberhasilan pemberantasan premanisme sangat bergantung pada kolaborasi antara masyarakat dan kepolisian. “Dengan sinergi yang kuat, kami optimistis dapat menciptakan rasa aman, nyaman, dan terlindungi bagi seluruh lapisan masyarakat,” tandasnya. (*)