Kasus Anak Bunuh Orang Tuanya di Puger, Kapolres Jember: Pelaku Sering Merasa Paranoid karena Hidupnya Dipantau Hacker

oleh -887 Dilihat
IMG 20250128 WA0024
Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi. (D. K. Aji).

KabarBaik.co – Polres Jember terus mengusut kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Mojosari, Kecamatan Puger di mana seorang pemuda berinisal AK, 18 tahun, tega menebas kepala ayah kandungnya sendiri hingga putus.

Kapolres Jember, AKBP Bayu Gubunagi mengatakan, pihaknya akan mengusut tuntas peristiwa berdarah tersebut. Meskipuan hingga kini pelaku tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Dokter Soebandi Jember.

“AK mengalami luka sayatan di leher yang mengenai saluran pernapasan sehingga harus dioperasi,” ungkap Bayu, saat dikonfirmasi, Selasa (28/1).

Oleh sebab itu, hingga kini pihaknya belum bisa meminta keterangan dari AK karena kondisinya yang belum memungkinkan.

“Memang itu jadi salah satu kendala kami untuk mengungkap motifnya, jadi kami akan tunggu pelaku ini pulih,” jelasnya.

Namun berdasarkan informasi dari beberapa saksi dan warga sekitar, AK sering menunjukkan tanda-tanda depresi berat dan paranoid.

“Jadi menurut keluarga dan saksi, pelaku ini sering mengatakan hidupnya selalu dipantau oleh hacker. Dia ketakutan sendiri, merasa gerak-geriknya diawasi oleh hacker, mulai dari mandi, makan, hingga tidur. Hal ini membuatnya hidup dalam ketakutan,” ungkap Bayu.

Perasaan cemas itulah yang membuat AK sering mengurung diri di kamar selama berhari-hari.

“Meski begitu, kamarnya tetap bersih dan tertata rapi, menunjukkan sisi kepribadiannya yang unik,” jelasnya.

Bayu juga mengatakan, saat ini Polisi telah mengamankan handphone milik AK sebagai barang bukti untuk membantu mengungkap motifnya.

“Kami percaya, melalui handphone ini, kami bisa mendapatkan informasi penting terkait kebiasaan pelaku. HP sudah kami amankan, tapi anggota kami masih berusaha mengakses HP tersebut karena kan ada kata sandi juga jadi perlu waktu,” terangnya.

Lebih lanjut Bayu menyebutkan bahwa AK hanya bersedia berbicara kepada salah satu kerabatnya.

“Jadi memang info dari keluarga, AK ini biasa cerita ke salah satu kerabatnya, jadi nanti kami mencoba memanfaatkan kerabatnya untuk membantu menggali informasi lebih lanjut,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.