Kasus Gagal Ginjal Kronis Meledak, Dinkes Gresik Dorong Warga Manfaatkan Program PKG

oleh -305 Dilihat
523325da 22f9 4e88 a173 25387a608da0
Ilustrasi. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Lonjakan kasus gagal ginjal kronis di Kabupaten Gresik menyalakan lampu siaga bagi kesehatan masyarakat. Hingga 30 April 2025, jumlah pasien gagal ginjal kronis tercatat mencapai 466 orang, melebihi total kasus sepanjang tahun 2024 yang berjumlah 420 orang.

Artinya, hanya dalam empat bulan, angka ini sudah jauh melampaui jumlah setahun penuh sebelumnya, menunjukkan tren peningkatan yang mencemaskan.

Fakta ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Puspitasari Wardani. Merespons kekhawatiran yang sempat diutarakan oleh DPRD Gresik saat gelar aksi donor darah beberapa waktu lalu.

Ketua DPRD Gresik Muhammad Syahrul Munir dalam sambutannya saat aksi donor darah mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai respons atas meningkatnya kebutuhan darah di rumah sakit.

“Kami melihat adanya tren meningkatnya kasus gagal ginjal kronis. Ini memerlukan perhatian serius dan gotong kita semua untuk membantu, termasuk dengan donor darah,” ujarnya.

Puspitasari membenarkan pernyataan itu. Ia mengungkapkan data terkini dari tiga rumah sakit di Gresik yang menyediakan layanan hemodialisis menunjukkan lonjakan signifikan.

Menurutnya, gagal ginjal kronis umumnya disebabkan oleh kerusakan jaringan ginjal akibat penyakit kronis yang tidak terkontrol, seperti diabetes (kencing manis) dan hipertensi (darah tinggi), serta penyakit jantung.

“Jika penderita diabetes dan hipertensi meningkat, terutama yang tidak terkontrol, maka angka gagal ginjal kronis otomatis akan naik. Ini pola yang saling berkaitan dan harus segera diputus,” jelas Puspitasari saat dihubungi, Selasa (20/5).

Menanggapi situasi ini, Dinas Kesehatan Gresik mengajak masyarakat untuk tidak menunggu jatuh sakit. Puspitasari menghimbau agar warga segera memanfaatkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang kini tersedia di seluruh puskesmas.

Program ini memungkinkan warga untuk melakukan deteksi dini penyakit kronis meski belum ada gejala yang muncul.

“Ada program dari pemerintah pemeriksaan kesehatan gratis. Itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat ke puskesmas tanpa menunggu ulang tahun. Ini penting bagi masyarakat untuk dapat mendeteksi penyakit yang mungkin sekarang belum menunjukkan gejala,” ujarnya.

Puspitasari menegaskan, edukasi masyarakat menjadi kunci. Dengan pengetahuan yang cukup, masyarakat bisa menjaga kondisi kronis seperti diabetes dan hipertensi tetap terkontrol sehingga kerusakan ginjal bisa dicegah.

Melonjaknya jumlah pasien gagal ginjal ini bukan hanya masalah medis, melainkan alarm sosial bahwa gaya hidup, kesadaran deteksi dini dan akses kesehatan yang terjangkau harus menjadi prioritas bersama.

Dinkes Gresik pun membuka pintu lebar-lebar bagi warga untuk segera memeriksakan diri, demi mencegah kondisi yang bisa berakhir dengan ketergantungan cuci darah seumur hidup.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.