KabarBaik.co – Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) di Jombang terus digencarkan sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan. Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) di Pendopo, Bupati Jombang Warsubi dan Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kemenko Pangan, Sugeng Santoso, sepakat memperkuat kolaborasi lintas sektor.
Bupati Warsubi menyatakan, hingga saat ini sudah ada 306 KDMP/KKMP yang terbentuk dan berbadan hukum. Sejak Jombang ditunjuk sebagai lokasi launching nasional KDMP oleh Presiden Prabowo Subianto pada Juli lalu, daerah ini menjadi sorotan sebagai pionir.
“Melalui monitoring dan evaluasi ini kami berharap lahir arahan serta dukungan dari pemerintah pusat agar koperasi semakin bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Warsubi, Rabu (1/10).
Sementara itu, Sugeng Santoso, Koordinator Wilayah IV dan Satgas Nasional KDMP, mengapresiasi capaian Jombang yang sudah memiliki 33 KDMP operasional dengan tingkat literasi digital cukup tinggi.
“Kata kunci KDMP adalah kolaborasi lintas sektor, lintas OPD, dan lintas stakeholder. Sehingga tidak hanya Dinkopum yang bekerja, tetapi ada Satgas KDMP yang bergerak bersama,” jelasnya.
Sugeng menjelaskan, keberlanjutan KDMP harus ditopang dengan pendampingan anggota secara intensif. Dalam kesempatan itu, hadir pula 7 BUMN termasuk Bulog, ID Food, hingga Himbara yang siap bersinergi dengan koperasi desa.
Salah satu contoh sukses datang dari KDMP Banjarsari dengan model bisnis “Gowo Bayar”. Model bisnis yang membolehkan anggota mengambil sembako lebih dulu dan membayar bulan berikutnya. Sedangkan, KDMP Pulogedang telah menjalin kerja sama dengan ID Food sebagai distributor, bahkan bersinergi dengan BUMDes dan Dapur MBG BGN.
Sugeng kagum dengan inisiatif Pulogedang yang dinilai sudah lebih maju dari rencana pemerintah pusat. Menurutnya, skema sinergi KDMP-BUMDes-Dapur MBG BGN sejalan dengan draf Perpres Pengelolaan MBG yang kini tengah digodok.
Usai forum, tim monev bersama bupati dan dinas terkait langsung meninjau lapangan untuk melihat operasional KDMP Pulogedang yang dinilai berhasil membuka ruang inovasi kolaborasi di tingkat desa. (*)
