Kegaduhan Tayangan di Trans7, Menag RI: Jangan Lecehkan Pesantren, Mereka Benteng Moral Bangsa

oleh -181 Dilihat
Menag
Menteri Agama Nasaruddin Umar. (Foto: Kemenag)

KabarBaik.co- Menteri Agama (Menag) Prof Nasaruddin Umar menyatakan keprihatinan mendalam atas tayangan salah satu program di Trans7, yang dinilai melecehkan pesantren dan kiai sepuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Ia menegaskan, pesantren merupakan pilar penting pembentuk karakter dan peradaban bangsa, sehingga tidak layak dijadikan bahan olok-olok atau generalisasi negatif.

“Selaku Menteri Agama untuk Indonesia, saya merasa sangat kaget dan prihatin akan adanya pemberitaan seperti ini. Sekian ratus tahun pondok pesantren sangat berjasa menciptakan masyarakat Indonesia yang beradab,” ujar Nasaruddin kepada wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (15/10).

Nasaruddin menilai, tradisi pesantren telah menanamkan nilai moral dan kesantunan yang mengakar kuat di tengah masyarakat. Karena itu, ia menilai kritik yang berangkat dari prasangka negatif terhadap pesantren justru dapat merusak sendi-sendi peradaban bangsa.

“Kenapa mengusik orang yang mengajak beradab? Kenapa yang tidak diusik adalah orang-orang yang kebalikannya? Banyak orang yang kehilangan kesantunannya dalam masyarakat. Kenapa yang diusik justru orang yang menciptakan suasana kebatinan dan mengajarkan kesantunan?” tegasnya.

Menag juga mengimbau agar polemik ini tidak diperluas dan tidak memicu kegaduhan di masyarakat. Ia berharap semua pihak dapat lebih bijak dalam menanggapi isu yang menyangkut lembaga keagamaan dan tokoh ulama.

“Pesantren adalah benteng moral bangsa. Jangan sampai kita kehilangan rasa hormat kepada lembaga yang selama ini menjaga akhlak dan kesantunan generasi kita,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: F, Noval
Editor: Supardi Hardy'


No More Posts Available.

No more pages to load.