KabarBaik.co – Di balik deretan berkas perkara yang menumpuk dan langkah-langkah tegas di ruang sidang, ada satu mimpi yang telah dirajut selama enam tahun. Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik ingin menjadi lembaga yang benar-benar bersih dari korupsi. Dan akhirnya, penantian panjang itu berbuah manis.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN-RB) RI resmi menyematkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) kepada Kejari Gresik.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Jaksa Agung dan Wakil Menteri PAN-RB kepada Kepala Kejari Gresik, Nana Riana, di Aula Lantai 11 Gedung Utama Kejaksaan Agung, Rabu (19/2).
Saat menerima penghargaan, senyum Nana Riana merekah. Seolah ada beban yang terangkat dari pundaknya. “Alhamdulillah, setelah enam tahun menapaki jalan penuh tantangan, akhirnya pada kepemimpinan saya, Kejari Gresik meraih predikat WBK,” ujarnya dengan senyum yang tak bisa disembunyikan.
Membangun Zona Integritas WBK, kata Nana, bukan sekadar menempel slogan di dinding kantor atau mengisi lembar laporan evaluasi. Ini adalah kerja kolektif, penuh disiplin, kadang melelahkan, dan sering kali harus bertarung dengan skeptisisme.
“Ini bukan kerja satu orang, tapi kerja tim. Semua jaksa, para kepala seksi, pegawai, dan honorer ikut berkeringat di sini,” tambahnya.
Predikat WBK bukan gelar yang bisa dibeli atau dipinta. Kejari Gresik harus melewati serangkaian evaluasi ketat dari tim verifikasi Kejaksaan Agung dan Kemenpan RB. Semua aspek diperiksa, mulai dari kinerja jaksa hingga kualitas ruang pelayanan. Jika ada satu saja titik lemah, WBK hanya akan jadi ilusi.
Perjalanan panjang ini, menurut Nana, seperti menanam pohon jati. Tidak bisa langsung tumbuh besar dalam semalam. Harus disiram, dipupuk, dan dijaga dari hama. “Kadang ada angin kencang yang membuat kita goyah, tapi kalau akarnya kuat, pohon itu akan tetap berdiri,” ujarnya.
Kejari Gresik, di bawah komandonya, telah membuktikan bahwa integritas adalah buah yang bisa dipanen, selama ada kerja keras dan komitmen yang tak tergoyahkan.
Meski telah menyandang predikat WBK, Nana menegaskan bahwa perjalanan belum usai. Justru, ini adalah awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Kepercayaan publik bukan sesuatu yang bisa dimenangkan sekali lalu ditinggalkan. Ia harus terus dirawat.
“Kami tidak boleh lengah. WBK bukan hanya soal penghargaan, tapi soal menjaga marwah institusi dan kepercayaan masyarakat,” tegasnya.
Di Kejari Gresik, kini semangat baru tengah menyala. Seperti pesan Wakil Jaksa Agung RI yang terus terngiang, “Pekerjaan kita adalah kehormatan kita.” (*)