Kelangkaan Stok BBM Shell Akankah Berimbas PHK? Ini Kata Bahlil

oleh -128 Dilihat
IMG 20250916 WA0008
Ilustrasi

KabarBaik.co – Hampir kurang lebih sebulan terakhir ini, warganet ramai memperbincangkan kelangkaan stok BBM swasta yang terjadi di Shell Indonesia hingga BP-AKR. Beragam spekulasi pun bermunculan.

Salah satunya, bahkan ada yang mengunggah cerita dari petugas SPBU Shell yang menyatakan sejumlah petugas lapangan Shell telah terkena PHK imbas dampak kosongnya pasokan bahan bakar tersebut. What?

“Ini kita udah terakhir pak, yang lain udah pada di-layoff. Stock impor udah ga akan ada lagi sampe tahun depan. Kalo stock yang di terminal penyimpanan abis, selesai sudah,” tulis unggahan akun Ilmudata di media sosial Threads, dikutip Selasa (16/9).

Untuk diketahui bersama, dua perusahaan SPBU swasta yakni Shell Indonesia dan BP-AKR sudah melaporkan kelangkaan stok sejak bulan lalu.

Namun, dalam perkembangannya, Wakil Menteri ESDM Yuliot memastikan pengadaan BBM untuk kebutuhan SPBU swasta tersebut dilakukan satu pintu melalui Pertamina.

Untuk itu, Kementerian ESDM mencocokan data kebutuhan BBM dari seluruh perusahaan SPBU termasuk milik Shell Indonesia dan BP-AKR–yang belakangan sedang mengalami kekosongan pasokan BBM. Kementerian mengalkulasi bahwa kekurangan BBM untuk seluruh perusahaan SPBU hingga akhir tahun ini mencapai 1,4 juta kiloliter (kl).

“Jadi ya karena itu nanti proses impornya akan dilakukan satu pintu (melalui Pertamina). Jadi jangan sampai apa yang sudah diberikan itu tidak mencukupi,” kata Yuliot saat ditemui media, di Kementerian ESDM, Jumat (12/9) pekan lalu.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga buka suara terkait dengan kabar terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta seperti Shell, akibat langkanya pasokan bahan bakar minyak (BBM) sejak bulan lalu.

Senada, ia pun bilang perusahaan SPBU swasta sebenarnya bisa mengatasi masalah gangguan stok tersebut dengan membeli BBM dari PT Pertamina (Persero) untuk memenuhi kebutuhan pasokannya hingga akhir tahun ini. Ia juga mengaku telah menggelar rapat dengan perusahaan perwakilan SPBU Shell, BP-AKR, dan Pertamina, untuk mempersiapkan arahan pembelian BBM dari perusahaan pelat merah itu.

“Kemarin saya juga sudah pimpin rapat dengan Pertamina dan wamen. Tapi, nanti saya akan cek perkembangan terakhir dari tim yang kemarin saya bentuk untuk atasi ini,” kata Bahlil kepada awak media, di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (15/9).

Bahlil pun menyatakan arahan membeli BBM dari Pertamina dilakukan sebab pemerintah telah menambah kuota impor BBM SPBU swasta sebesar 10 persen dari total kuota tahun 2024.

Dengan begitu, Bahlil menyatakan jika terdapat kekurangan pasokan meskipun telah ada impor tambahan tersebut maka perusahaan SPBU swasta bisa membeli BBM dari Pertamina.

“Kalau masih ada kekurangan kita minta untuk melakukan kolaborasi dengan Pertamina. Kenapa? Karena ini terkait dengan hajat hidup orang banyak. Cabang-cabang industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak tetap harus dikontrol negara. Supaya semuanya baik,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: R. Hari
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.