Kenali Ciri-ciri Anak Alergi Susu Formula, Yuk Simak Penjelasannya!

oleh -384 Dilihat
susu formula
Foto Freepik

KabarBaik.co- Tidak semua produk susu formula yang tersedia di pasaran cocok diberikan ke setiap bayi. Beberapa produk bahkan bisa menimbulkan ciri-ciri bayi tidak cocok susu formula. Umumnya, hal ini terjadi karena bayi memiliki alergi terhadap susu formula atau intoleransi laktosa. Saat bayi atau anak kecil menunjukkan reaksi alergi terhadap susu formula, biasanya akan muncul beberapa gejala yang cukup khas. Berikut beberapa ciri umum yang perlu kalian waspadai:

  • Masalah Pencernaan:
    • Diare
    • Muntah
    • Kolik (menangis terus-menerus)
    • Sembelit
    • Darah dalam tinja
  • Reaksi Kulit:
    • Ruam merah dan gatal
    • Eksim yang memburuk
    • Bengkak pada bibir, wajah, atau sekitar mata
  • Gejala Pernapasan:
    • Hidung tersumbat
    • Batuk
    • Mengi
  • Gejala Lain:
    • Refluks asam lambung
    • Pertumbuhan lambat
    • Kelelahan
    • Mudah rewel

Cara Mengatasi Alergi Susu Formula

Jika Kalian mencurigai anak sedang mengalami alergi susu formula, segera konsultasikan dengan dokter anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan mungkin menyarankan beberapa tes alergi untuk memastikan diagnosis.

Berikut beberapa cara yang umumnya dilakukan untuk mengatasi alergi susu formula:

  1. Ganti Susu Formula:
    • Susu Formula Hidrolisat: Susu ini mengandung protein susu yang sudah dipecah menjadi partikel yang lebih kecil, sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh.
    • Susu Formula Berbasis Soya: Susu ini terbuat dari protein kedelai dan bisa menjadi alternatif bagi bayi yang alergi susu sapi. Namun, perlu diingat bahwa beberapa bayi juga bisa alergi terhadap kedelai.
    • Susu Formula Berbasis Tanaman Lain: Ada juga susu formula yang berbasis beras, almond, atau kelapa. Namun, ketersediaannya mungkin terbatas dan perlu berkonsultasi dengan dokter.
  2. ASI Eksklusif (Jika Memungkinkan): Jika ibu menyusui, sebaiknya lanjutkan memberikan ASI eksklusif hingga anak berusia 6 bulan agar pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat tercapai secara optimal. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi dan biasanya aman bagi bayi yang alergi susu sapi.
  3. Makanan Pendamping ASI (MPASI): Setelah usia 6 bulan, berikan MPASI yang beragam dan bergizi. Hindari produk olahan susu sapi seperti keju, yogurt, atau mentega. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi menu MPASI yang tepat.
  4. Hindari Paparan Susu Sapi: Pastikan tidak ada produk yang mengandung susu sapi dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh anak. Baca label makanan dengan teliti agar tidak salah memilih.
  5. Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat-obatan seperti antihistamin atau kortikosteroid untuk meredakan gejala alergi.

Penting untuk diingat:

  • Konsultasikan dengan Dokter: Jangan sembarangan mengganti susu formula atau memberikan obat-obatan tanpa resep dokter.
  • Sabar: Membutuhkan waktu untuk menemukan susu formula yang cocok dan mengatasi gejala alergi.
  • Pantau Terus: Tetap pantau kondisi anak  setelah melakukan perubahan pada dietnya. Jika gejala tidak membaik atau malah memburuk, segera konsultasikan kembali dengan dokter.

Pencegahan

Meskipun alergi susu formula tidak dapat sepenuhnya dicegah, kalian dapat mengurangi risiko terjadinya alergi dengan:

  • Menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama: ASI adalah makanan terbaik untuk bayi dan dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
  • Memberikan MPASI yang tepat: Mulai memberikan MPASI setelah usia 6 bulan dan perkenalkan berbagai macam makanan secara bertahap.
  • Hindari memperkenalkan makanan padat terlalu dini: Memperkenalkan makanan padat terlalu dini dapat meningkatkan risiko alergi makanan.

Semoga informasi ini bermanfaat ya!

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Lilis Dewi


No More Posts Available.

No more pages to load.